Sosok Agnes Chow yang Dijuluki Mulan Asli dalam Kehidupan Nyata

13 Agustus 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis pro-demokrasi di Hong Kong, Agnes Chow. Foto: Tyrone Siu/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis pro-demokrasi di Hong Kong, Agnes Chow. Foto: Tyrone Siu/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Agnes Chow (24) adalah seorang aktivis sekaligus pendiri partai pro-demokrasi Demosisto di Hong Kong yang baru-baru ini mendapat julukan sebagai "The Real Mulan" atau Mulan yang sebenarnya di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Tokoh legenda perempuan dari China yang digarap ulang oleh Disney itu bercerita tentang perjuangan seorang anak perempuan yang nekat maju ke medan perang demi menyelamatkan rakyatnya dari serangan bangsa lain.
Dilansir BBC, Rabu (12/8), Chow tidak dinobatkan sebagai Mulan oleh pendukungnya tanpa sebab. Aktivis muda itu dengan gigih menyerukan reformasi demokrasi dan ikut dalam bentrokan dengan polisi.
Chow telah terjun ke dunia politik sejak masih berusia 15 tahun. Dia tergabung dalam gerakan yang dipelopori oleh anak-anak muda untuk memprotes rencana menerapkan "pendidikan moral dan nasional" di sekolah-sekolah umum, kendati program pendidikan tersebut diduga akan melanggengkan sistem pemerintahan yang semakin keras dan otoriter.
Aksi Chow dengan rekannya itu berhasil dan akhirnya program pemerintah dibatalkan.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berhenti di situ saja, Chow, yang dalam aksi protes bertemu dengan Joshua Wong, kemudian mendirikan sebuah "Gerakan Payung" yaitu sebuah rangkaian protes selama 79 hari dengan duduk yang menuntut agar rakyat Hong Kong dapat memilih pemimpinnya secara demokratis.
Dari ragam gerakan politik yang dibentuknya, Chow mendapat simpati publik dan mampu mengumpulkan anak-anak muda untuk terjun ke dunia politik. Akhirnya, Chow dan Wong mampu mendirikan partai pro-demokrasi yang diberi nama Demosisto pada tahun 2016.
Tanpa ragu di tahun 2018, Chow dengan keberaniannya melepas status kewarganegaraan Inggris miliknya untuk maju dalam pemilihan lokal hingga menunda ujian akhir di bangku perguruan tinggi.
Meskipun pencalonannya ditolak karena diketahui sebagai pendukung reformasi, Chow tetap memilih tinggal di Hong Kong dan melanjutkan aksi bersama rekan-rekannya.
ADVERTISEMENT
Chow pernah ditangkap oleh kepolisian Hongkong pada Agustus 2019 karena terlibat dalam protes besar-besaran di Hong Kong. Saat itu dia menentang RUU ekstradisi.
Aktivis pro-demokrasi Agnes Chow ditangkap oleh unit keamanan nasional di Hong Kong, China, (10/8). Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Aktivis pro-demokrasi di Hong Kong, Agnes Chow saat ditangkap oleh unit keamanan nasional di Hong Kong, China, (10/8). Foto: Tyrone Siu/REUTERS
Belum lama ini, pada tanggal 30 Juni, Chow ditangkap kembali dalam operasi kemanan nasional setelah UU keamanan yang baru diberlakukan.
Chow tidak hanya fasih berbahasa Inggris dan Kanton, dia juga menguasai bahasa Jepang dan memiliki banyak pendukung di negeri sakura tersebut.
Sebelum disebut sebagai Mulan, Chow telah dijuluki sebagai Dewi Demokrasi dari para pendukungnya di Jepang.
Penangkapan Chow pekan ini menimbulkan kekhawatiran dari pendukungnya dan rakyat Hong Kong. Karena UU keamanan baru yang ditetapkan berpotensi digunakan untuk mengkriminalisasi tokoh-tokoh yang berseberangan dengan pemerintah.
Lewat unggahannya di Facebook, (12/8) dia menyatakan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepadanya, sehingga akhirnya Chow berhasil dibebaskan. Sejauh ini, penangkapan terakhirnya merupakan peristiwa penangkapan yang paling menakutkan menurutnya.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan aktris yang memerankan Mulan dalam film live-action itu, Liu Yifei, justru mendapat kecaman setelah menunjukkan dukungannya kepada polisi Hong Kong.
"Saya juga mendukung polisi Hong Kong. Anda dapat memukuli saya sekarang," tulis Liu Yifei di akun Weibo miliknya.
Para pendukung pro-reformasi menyebutkan Chow lebih tepat mewakili karakter tokoh Mulan yang sebenarnya, dibandingkan aktris yang dipilih Disney tersebut.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.