Sosok Penolak Aborsi dan LGBT Terpilih Jadi Hakim Agung Amerika Serikat

Hakim Agung AS Amy Coney Barrett usai dilantik di Gedung Putih di Washington, AS, (26/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS

Senat Amerika Serikat mengkonfirmasi terpilihnya Amy Coney Barret (48) sebagai Hakim Agung. Barret dikenal sebagai sosok konservatif yang dinominasikan langsung oleh Donald Trump.

Saat pemilihan pada Senin (26/10), 52 anggota senat menyetujui penunjukan Barret. Hanya 48 yang menolak.

Terpilihnya Barret membuat Donald Trump senang bukan kepalang. Saat pengambilan sumpah Trump yang berdiri di samping Barret menyatakan bahwa ini adalah hari bersejarah bagi AS.

Hakim Amy Coney Barrett saat disumpah sebagai hakim Mahkamah Agung AS di Gedung Putih di Washington, AS, (26/10). Foto: Tom Brenner/REUTERS

Meski didukung Trump dan Partai Republik, Barret menegaskan akan menjalankan tugas dengan independen.

"Sumpah yang saya bacakan sendiri malam ini adalah inti saya akan menjalankan pekerjaan tanpa rasa takut dan tak berpihak," ucap Barret seperti dikutip dari Reuters.

"Saya akan menjalani ini dengan independen dari cabang politik mana pun dan pilihan saya sendiri," sambung dia.

Presiden AS Donald Trump bersama Hakim Agung AS Amy Coney Barrett di balkon Gedung Putih di Washington, AS, (26/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS

Penunjukan Barret dilangsungkan 8 hari jelang pemilu. Mengutip Reuters, pemilihan Barret berpotensi membuat Mahkamah Agung AS akan condong ke kanan.

Sebelum menjadi Hakim Agung, Barret adalah seorang ahli hukum. Ia menggantikan posisi hakim Ruth Bader Ginsburg yang dikenal sebagai ikon liberal.

Presiden AS Donald Trump bersama Hakim Agung AS Amy Coney Barrett di balkon Gedung Putih di Washington, AS, (26/10). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS

Sementara Barret merupakan sosok konservatif tulen yang juga penganut Katolik taat.

Barret pun sangat pro hak hidup. Secara tegas Barret menolak aborsi. Bukan hanya itu, Barret menentang legalitas pernikahan sesama jenis di AS.

Hakim Agung di AS adalah jabatan seumur hidup kecuali jika ada isu serius di tengah jalan. Seperti Ruth Bader Ginsburg yang menjabat hingga akhir hayatnya pada usia 87 tahun (menjabat 27 tahun) dan baru diganti setelah meninggal dunia.