Sosok Zakiah Aini, Lone Wolf Penyerang Mabes Polri

1 April 2021 10:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seseorang tergeletak di halaman Mabes Polri dengan senjata pistol. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seseorang tergeletak di halaman Mabes Polri dengan senjata pistol. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang wanita berkerudung biru nekat menerobos masuk ke Mabes Polri sambil membawa senjata api dan menembakkannya ke arah polisi yang tengah berjaga pada Rabu (31/3) pukul 16.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Aksinya tersebut terjadi hanya berjarak 400 meter dari ruang Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkantor. Ia pun akhirnya dilumpuhkan dalam seketika dan tewas di tempat.
Belakangan diketahui wanita itu bernama ZA atau Zakiah Aini (25). Seorang mahasiswa jurusan Akuntansi yang drop out dari kampusnya di semester 5. Anak bungsu dari 3 bersaudara ini tinggal di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, bersama kedua orangtuanya.
Rumah ZA, penyerang Mabes Polri, terlihat sepi. Foto: Dok. Istimewa
Tak banyak yang bisa digali dari sosok Zakiah, selain fakta bahwa sehari atau 21 jam sebelum penyerangan, ia sempat memposting sesuatu di akun media sosialnya.
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam yang lalu, di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (31/3).
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah penyerangan, pada Rabu (31/3) malam, kedua orang tua Zakiah dijemput pihak Densus 88 untuk dimintai keterangan. Rumah mereka juga digeledah dan dipasangi garis polisi. Di dalam kamar Zakiah, polisi menemukan secarik kertas wasiat yang ditujukan kepada orang tua dan saudara-saudaranya.
Selain meminta maaf kepada kedua orang tuanya, ia juga meminta keluarganya untuk menjauhi bank. Nama Ahok bahkan ikut disebutkan dalam surat tersebut.
Zakiah tewas akibat tembakan yang tepat mengenai jantungnya. Usai visum dan autopsi di RS Polri Kramat Jati, jenazahnya langsung dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Surat wasiat pelaku peledakan bom di Gereja Katedral Makassar (kiri) dan surat wasiat pelaku penembakan di Mabes Polri. Foto: Dok. Istimewa
Berikut isi wasiat yang ditulis oleh pelaku:
‘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah.
ADVERTISEMENT
Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga mama ayah. Jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga. Mama sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama mama. Tapi Allah lebih menyayangi hambanya. Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk mama dan keluarga di akhirat.
Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah. Pesan berikutnya agar mama berhenti bekerja menjadi Dawis yang membantu kepentingan pemerintah thagut.
Pesan berikutnya untuk kakak agar di rumah Cibubur tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Serta tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok, dan memakai hijab kak. Zakiah tidak bisa membalas semua pemberian kakak.’
ADVERTISEMENT