Spanyol Pertimbangkan Jam Malam untuk Cegah Gelombang Baru Penularan Corona

21 Oktober 2020 0:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menggunakan masker antisipasi wabah virus corona saat berada di Bandara Adolfo Suarez Barajas di Madrid, Spanyol.  Foto: REUTERS / Sergio Perez
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menggunakan masker antisipasi wabah virus corona saat berada di Bandara Adolfo Suarez Barajas di Madrid, Spanyol. Foto: REUTERS / Sergio Perez
ADVERTISEMENT
Pemerintah Spanyol mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan baru, termasuk kemungkinan menerapkan jam malam di wilayah dengan jumlah kasus yang tinggi seperti di Madrid untuk mengatasi gelombang baru penularan virus corona di sana.
ADVERTISEMENT
Spanyol merupakan negara di Eropa Barat dengan jumlah kasus yang tinggi dan kemungkinan akan melampaui angka satu juta infeksi minggu ini, dan sejumlah wilayah telah memperketat pembatasan selama beberapa hari terakhir.
"Kami menghadapi minggu yang berat ke depan, musim dingin akan datang," kata Illa kepada wartawan, Selasa (20/10).
"Gelombang kedua tidak lagi menjadi ancaman, itu adalah kenyataan di seluruh Eropa," lanjutnya.
Suasana Arc de Triomf yang sepi selama lockdown di Barcelona, Spanyol. Foto: Pau Barrena-AFP
Jumlah kasus harian Spanyol bertambah 13.873 orang pada Selasa, menjadikan total kasus sebanyak 988.322 orang. Angka kematian bertambah 40 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya menjadi 34.210 orang.
Illa mengatakan menerapkan jam malam di Madrid -- salah satu hotspot penularan virus corona di Eropa -- dan mungkin di luarnya akan membutuhkan keadaan darurat. Ia juga menyebut pembatasan yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu membutuhkan dukungan dari sejumlah partai oposisi.
ADVERTISEMENT
Menjelang akhir bagian pertama lockdown di Spanyol dari Maret hingga Juni, oposisi menentang perpanjang dan baru-baru ini menentang lockdown parsial di Madrid.
Pejabat tinggi kesehatan Madrid, Enrique Ruiz Escudero, mengatakan otoritas tengah mengevaluasi apakah jam malam dibutuhkan, namun mereka tidak mempunyai kewenangan untuk menegakkannya dan harus bertanya kepada pemerintah pusat.
"Jam malam berarti.... bahwa dalam beberapa jam tidak ada mobilitas, seperti contohnya yang dilakukan Prancis," kata dia. Sebagaimana diketahui, Prancis minggu lalu memberlakukan jam malam di Paris dan delapan kota lainnya mulai pukul 09.00 malam hingga 06.00 pagi.
Pemerintah yang dipimpin Partai Sosialis mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu pada 9 Oktober untuk memberlakukan lockdown parsial di dan sekitar Madrid. Artinya masyarakat dapat meninggalkan rumah namun harus tetap di dalam kota.
ADVERTISEMENT
Menyusul ketidaksepakatan selama berminggu-minggu antara otoritas regional dan nasional mengenai kebijakan apa yang akan diadopsi, Menkes Illa mengatakan pemerintah tidak akan mengupayakan perpanjangan keputusan setelah berakhir pada hari Jumat.
Namun, dia mengatakan pembatasan ketat yang tidak ditentukan harus diberlakukan di Madrid selama tiga minggu.