Sri Lanka Dilanda Krisis, 26 Menterinya Pilih Mengundurkan Diri
4 April 2022 3:02 WIB
ยท
waktu baca 1 menit![Demonstran menjauh dari lemparan gas air mata dekat kediaman Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa selama protes krisis ekonomi di Kolombo, Sri Lanka pada Kamis (31/3/2022). Foto: Dinuka Liyanawatte/REUTERS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/2b58ec40129495097ab98859c7b3dcf56fd399cddc575084a5b5e459d1b63b1b.jpg)
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Mereka mundur usai meningkatnya kemarahan masyarakat karena krisis ekonomi yang menyebabkan kelangkaan makanan, obat-obatan dan BBM.
"Seluruh menteri mengajukan surat pengunduran diri agar presiden dapat membentuk kabinet baru," kata Gunawardena, dikutip dari AFP, Senin (4/4).
Gunawardena menambahkan keputusan itu diambil setelah membahas krisis ekonomi yang semakin memburuk.
Di antara menteri yang mundur terdapat tiga orang yang merupakan keluarga dari Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
Adik Rajapaksa termuda, menteri keuangan Basil, dan sulung mereka, Chamal, yang memegang portofolio pertanian, dan keturunan keluarga Namal, menteri olahraga, semuanya mengundurkan diri.
Langkah itu dilakukan setelah ribuan orang menentang jam malam akhir pekan hari Minggu untuk memprotes di seluruh pulau menuntut penggulingan keluarga Rajapaksa, yang kembali berkuasa pada November 2019.
ADVERTISEMENT