Sri Lanka Kremasi Massal Jenazah COVID-19 yang Menumpuk di Rumah Sakit

9 Agustus 2021 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan Sri Lanka membawa peti mati yang membawa jenazah korban COVID -19 ke tungku kremasi di Kolombo, Sri Lanka, Rabu, 10 Februari 2021. Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan Sri Lanka membawa peti mati yang membawa jenazah korban COVID -19 ke tungku kremasi di Kolombo, Sri Lanka, Rabu, 10 Februari 2021. Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
ADVERTISEMENT
Kremasi massal jenazah COVID-19 di Sri Lanka dimulai pada Minggu (8/8/2021). Tindakan itu diambil lantaran menumpuknya jenazah virus corona di kamar mayat rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Dalam sebulan terakhir, kasus COVID-19 di Sri Lanka melonjak dua kali lipat. Setiap harinya kasus baru bertambah lebih dari 2.500, dan kematian mencapai hampir 100 orang.
Karena kematian melonjak salah satu rumah sakit terbesar di Sri Lanka mengaku sudah tidak punya lagi tempat penyimpanan jenazah. Mereka akhirnya melakukan kremasi massal terhadap 15 jenazah.
Warga menjaga jarak fisik saat akan berbelanja ke pasar swalayan di Kolombo, Sri Lanka. Foto: Reuters/Dinuka Liyanawatte
Kepala Inspektur Kesehatan Publik (PHI) Sri Lanka, Upul Rohana, mengatakan akhir pekan lalu rumah sakit di Sri Lanka berhadapan dengan lonjakan kematian. Akibatnya jenazah-jenazah COVID-19 terpaksa menumpuk di kamar mayat.
Keadaan diperparah dengan pengakuan beberapa tempat kremasi yang kewalahan mengatasi naiknya kematian COVID-19 dengan cepat.
"Saat ini mungkin harus dibangun krematorium baru," kata Rohana seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Data terbaru yang dirilis di Sri Lanka akhir pekan lalu, di RS Kolombo Utara 20 jenazah harus ditempatkan di luar pendingin karena sudah tidak mendapat tempat lagi.
Keadaan lebih parah terjadi di RS Pandura. Sekitar 50 mayat tak bisa berada di ruang pendingin karena keterbatasan tempat.
Situasi mencekam juga nampak di Rumah Sakit Nasional Kolombo, 66 ruang ruang pendingin berisi tumpukan jenazah di atas meja dan troli.
Saat ini dari data resmi Pemerintah Sri Lanka jumlah kasus COVID-19 sebanyak hampir 330 ribu. Sedangkan kematian mencapai 5.107 jiwa.
Beberapa ahli kesehatan di Sri Lanka meragukan data pemerintah. Mereka yakin jumlah kasus dan kematian jauh lebih banyak.