Sri Sultan Buka Opsi Sekat Perbatasan Jika Kasus Corona di DIY Terus Naik
ADVERTISEMENT
Kasus corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum ada tanda-tanda mulai melandai. Penambahan kasus corona harian di DIY pun selalu di atas seribu kasus.
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X pun membuka opsi untuk menyekat perbatasan jika kasus corona tak kunjung melandai.
"Kalau memang tetap naik terus ya saya sekat. Tidak ada pilihan. (Untuk) mengurangi mobilitas masyarakat," kata Sri Sultan kepada wartawan di Kepatihan Pemda DIY, Jumat (18/2).
Sri Sultan mengatakan, kondisi corona di Pulau Jawa mengalami kenaikan. Menurutnya cara utama untuk meredam lonjakan corona adalah dengan mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Ya semuanya naik otomatis, Jakarta, Surabaya baru naik, ya naik semua. Ya satu-satunya cara ya bagaimana kita mengurangi mobilitas masyarakat di luar harus menggunakan prokes sama masker itu jadi prinsip yang harus dilakukan," jelasnya.
Meski begitu, Sri Sultan tidak menjelaskan kapan kebijakan tersebut akan dilakukan. Di sisi lain, dari hasil rapat dengan pemerintah pusat kemarin, saat ini belum ada tanda-tanda kasus corona di DIY melandai.
ADVERTISEMENT
"Karena dari kecenderungan zoom (dengan pusat) kemarin bahwa kita akan cenderung naik, kita belum (turun) sedangkan yang lain seperti Jakarta cenderung turun. Kita masih begini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Biro Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan tercatat penambahan kasus corona harian bertambah 1.633 kasus pada 18 Februari.
"Situasi COVID-19 di DIY Tanggal 18 Februari 2022, penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di DIY sebanyak 1.633 kasus," katanya.
Sementara, kasus corona aktif di DIY saat ini mencapai 11.526 kasus. Kondisi BOR untuk critical bed di rumah sakit dari total 199 telah terpakai 44 bed atau 22,19 persen. Sementara untuk noncritical bed dari total 1.376 bed, telah terpakai 453 atau 32,92 persen.
ADVERTISEMENT