Sri Sultan Pastikan Rumah Sakit di Yogya Masih Cukup Tangani Pasien Corona

8 April 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X . Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X . Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X memastikan kapasitas rumah sakit rujukan virus corona di DIY masih cukup untuk menangani pasien virus corona. Hal itu disampaikan Sultan setelah melakukan telekonferensi pers dengan tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit.
ADVERTISEMENT
"Menurut pendapat saya, bed yang ada untuk 26 rumah sakit itu baru digunakan PDP, yang mereka kena virus itu baru 50 persen dari kapasitas yang ada jadi kan masih kosong 50 persen," kata Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Rabu (8/4).
Sultan HB X mengatakan, ada yang janggal jika dirinya menerima laporan adanya pasien corona yang mendapat penolakan oleh rumah sakit rujukan.
"Jadi kalau susah merujuk kan itu sebetulnya aneh. Nanti kami selesaikan sebetulnya ada gap apa. Apa online-nya kurang bagus atau ada hal lain, saya kurang tahu nanti kita selesaikan," ucap Sultan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X . Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sultan juga mengatakan, RSPAU dr Hardjolukito memiliki 151 kamar dengan tiga lantai. Namun baru bisa dioperasikan satu lantai dengan 40 kamar.
ADVERTISEMENT
"Tenaga medis tidak ada masalah. mungkin yag problem RS Harjolukito mestinya punya tiga lantai tapi baru bisa diaktifkan satu lantai dengan 40 kamar. Karena kalau dia buka sampai dua apalagi tiga lantai akan kekurangan tenaga karena sebagai tenaga di pindahkan di wisma atlet Jakarta," ujar Sultan.
Meski dari total rumah sakit rujukan di DIY baru terisi sekitar 50 persen, Sultan berharap tidak ada lagi penambahan pasien corona baik itu PDP maupun positif di wilayahnya.
"Harapan saya tidak tambah lah, turun," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan seorang PDP corona rujukan dari RS Nur Hidayah Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia. Pasien tersebut sempat ditolak 23 rumah sakit rujukan karena kapasitas penuh, hingga akhirnya dirawat di RSUP dr Sardjito.
ADVERTISEMENT
-----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!