Status Gunung Anak Krakatau Naik Jadi Siaga

24 April 2022 22:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Anak Krakatau erupsi pada Jumat (4/2/2022). Foto: magma.esdm.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Anak Krakatau erupsi pada Jumat (4/2/2022). Foto: magma.esdm.go.id
ADVERTISEMENT
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, menyampaikan peningkatan status Gunung Anak Krakatau naik dari level II (waspada) menjadi level III (siaga).
ADVERTISEMENT
Peningkatan status ini terhitung mulai 24 April 2022 pukul 18.00 WIB.
Deny menjelaskan, akibat peningkatan aktivitas gunung api tersebut, masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
"Peningkatan status Gunung Akan Krakatau dari waspada ke siaga terhitung Minggu 24 April 2022 pukul 18.00 WIB. Rekomendasi level III, masyarakat tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Deny Mardiono, Minggu (24/4) malam.
Berdasarkan pengamatan pada 23 April 2022, lava yang keluar dari Gunung Anak Krakatau mengalir masuk ke dalam laut.
Selain itu, ketinggian abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari atas puncak dilaporkan sudah mengarah ke arah pesisir Selatan Banten.
ADVERTISEMENT
"Gunung Anak Krakatau masih erupsi menerus, arah angin saat ke timur," ujar Deny.
Dampak peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau membuat sejumlah wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang turut merasakan adanya hujan abu di area permukiman.
Seperti disampaikan oleh warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, bernama Ajid. Dirinya mengetahui adanya hujan abu vulkanik saat sedang membersihkan kapal yang biasa digunakannya untuk melaut.
"Iya, dari hari Kamis. Itu ngebersihin kapal tapi kok kotor lagi kotor lagi, abu hitam gitu. Ke badan juga nempel, lengket gitu," ucap Ajid.
Kondisi Gunung Anak Krakatau, Minggu (13/1). Foto: Fachrul irwinsyah/kumparan
Sementara Kepala Desa Tamanjaya, Kecamata Sumur, Kabupaten Pandeglang, Ade Sutoni, menuturkan, dalam 3 hari terkahir, masyarakat di wilayahnya merasakan adanya hujan abu.
"Iya sejak Kamis dan Jumat. Kalau Sabtu udah agak berkurang. Itu warnanya hitam gitu, nempel ke badan dan ke lantai rumah kotor. Banyak warga yang bilang udah disapu, kotor lagi kotor lagi, apalagi yang rumahnya berada persis di pesisir pantai. Biasanya itu pagi hari adanya," kata Ade.
ADVERTISEMENT
Dalam mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan, Desa Tamanjaya mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Kita dari pemerintah desa tentu akan memberikan imbauan kepada masyarakat agar memakai masker kalau ke luar rumah. Menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, khawatir nanti abunya terhirup," tutup dia.