Status Operasi Militer Khusus di Ukraina Diubah Rusia Jadi Perang

23 Maret 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat berusaha menyelamatkan korban dari bangunan yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 6 Oktober 2022. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat berusaha menyelamatkan korban dari bangunan yang rusak berat akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina 6 Oktober 2022. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Rusia mengubah status terkait krisis Ukraina pada Jumat (22/3). Mereka kini menggambarkan peristiwa itu sebagai perang.
ADVERTISEMENT
Rusia menegaskan, perubahan status disebabkan intervensi Barat di perang Ukraina. Dengan mengakui yang terjadi adalah perang, Rusia bersiap kondisi lebih panjang.
Pengumuman tersebut disampaikan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Dia menyampaikan itu kepada jurnalis-jurnalis di Rusia.
Sebelumnya Rusia menyebut serangan ke Ukraina sebagai operasi militer khusus. Status itu ditujukan untuk menggarisbawahi bahwa konflik tersebut sifatnya terbatas.
Pejuang kelompok tentara bayaran Wagner mengibarkan bendera Rusia di atas sebuah bangunan yang hancur selama konflik Rusia-Ukraina. Foto: Concord/Handout via REUTERS
“Kami berada dalam kondisi perang. Ya, ini dimulai sebagai operasi militer khusus, tapi setelah kelompok ini terbentuk dan Barat secara kolektif menjadi pihak peserta di Ukraina, maka ini menjadi perang bagi kami,” kata Peskov seperti dikutip dari Reuters.
“Secara de facto ini telah menjadi perang bagi kami karena kolektif Barat semakin meningkatkan tingkat keterlibatan pada konflik tersebut,” jelas Peskov.
ADVERTISEMENT
Di tahun awal serangan ke Ukraina, Putin dan pejabat Rusia menghindari penggunaan kata perang. Itu ditujukan karena awalnya Rusia yakin invasi ke Ukraina akan cepat dan menggunakan sumber daya terbatas.
Presiden Rusia dan calon presiden Vladimir Putin berbicara kepada massa saat rapat umum dan konser merayakan 10 tahun aneksasi Rusia atas Krimea di Lapangan Merah di Moskow pada 18 Maret 2024. Foto: Natalia Kolesnikova / AFP
Akan tetapi, saat perang sudah semakin lama berjalan baik Putin mau pun pejabat-pejabat Kremlin lainnya mulai menggunakan kata perang.
Perubahan resmi pun terjadi lima hari usai Putin kembali memenangkan Pilpres Rusia. Dengan kemenangan itu maka Putin akan berkuasa selama enam tahun ke depan.
Di saat bersamaan Rusia meluncurkan serangan udara terbesar ke fasilitas energi Ukraina. Pihak Ukraina memandang serangan terbaru sebagai sinyal Rusia akan memperpanjang invasi.