Strategi Kemenkes bila Ada Daftar Hitam PeduliLindungi Keluyuran di Tempat Umum

7 Oktober 2021 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung memindai kode batang sertifikat vaksin COVID-19 menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat berkunjung di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (30/9/2021). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kemenkes akan menyiapkan pemberian notifikasi kepada pengelola gedung hingga puskesmas bila ada seseorang yang masuk daftar hitam di aplikasi PeduliLindungi berkeluyuran di tempat umum.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyusul ditemukannya 9.855 orang yang masuk dalam daftar hitam dan diketahui masih nekat beraktivitas di ruang publik. Yang masuk daftar hitam ini adalah mereka yang positif COVID-19 maupun kontak erat dengan pasien corona.
"Jadi kita memberikan notifikasi kepada petugas puskesmas yang domisili pengunjung tersebut. Kemudian kepada Satgas COVID daerah dan pengelola gedung bahwa ada masyarakat berstatus hitam berupaya check in ke gedung tersebut," ujar Chief Digital Transformation (DTO) Kemenkes, Setiaji, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/10).
Chief Digital Transformation (DTO) Kemenkes, Setiaji. Foto: YouTube/Kemenkes
Setiaji menjelaskan, nantinya warga dengan status hitam di PeduliLindungi yang sudah telanjur beraktivitas di ruang publik, seperti pusat perbelanjaan, akan diarahkan ke sebuah ruangan.
Di sana, mereka akan ditindaklanjuti, apakah diisolasi mandiri atau isolasi terpusat.
ADVERTISEMENT
"Bagi mal-mal yang memiliki kapasitas itu juga ada ruangan, di mana kita ditemui pengunjung berwarna hitam, akan dimasukkan ke staging area untuk ditindaklanjuti isoman atau isoter," tuturnya.
Untuk sementara, uji coba pemberian notifikasi ini masih dilakukan di empat kota saja, yakni Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Semarang.
Ia pun meminta kepada masyarakat agar bisa melakukan check in terlebih dahulu di aplikasi PeduliLindungi sebelum bepergian ke luar rumah.
"Masyarakat bisa melakukan check in terlebih dahulu sebelum berangkat ke ruang publik. Apakah statusnya warna hijau, kuning atau hitam, sehingga ada upaya kesadaran untuk cek," tutup dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menghadiri Global COVID-19 Summit dalam UN General Assembly secara virtual, Rabu (23/9). Foto: Biro Sekretariat Presiden
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan terdapat 9.855 orang yang masuk daftar hitam keluyuran masuk ke mal hingga pabrik berdasarkan pelacakan lewat PeduliLindungi.
ADVERTISEMENT
"Contohnya ini kita pakai PeduliLindungi untuk membantu kita beradaptasi, dan ini sudah kita monitor. Kita kaget juga ada yang sakit masih nyelonong-nyelonong masuk kerja, ke toko, itu yang nanti kita perbaiki," kata Budi dalam seminar virtual yang ditayangkan melalui YouTube Sespimlemdiklat Polri, Rabu (6/10).
Dari 9.855 orang itu, 6.380 orang di antaranya mencoba masuk ke dalam mal. Kemudian disusul oleh sektor industri seperti pabrik yang mencapai 1.068 orang. Lalu gedung/perkantoran/perpustakaan/aula sebanyak 573 orang.
Data hasil scan aplikasi PeduliLindungi per 5 Oktober 2021. Foto: Kemenkes RI
----------
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews