Studi AS: Vaksin Pfizer Efektif 100% pada Anak Usia 12-15 Tahun

23 November 2021 6:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak laki-laki menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Skippack, Pennsylvania, AS, Rabu (3/11). Foto: Hannah Beier/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak laki-laki menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Skippack, Pennsylvania, AS, Rabu (3/11). Foto: Hannah Beier/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kabar baik datang dari perusahaan farmasi Pfizer dan mitranya, BioNTech. Dalam studinya, vaksin COVID-19 Pfizer tetap efektif hingga 100% pada anak usia 12-15 tahun, empat bulan usai vaksinasi dosis kedua.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Pfizer pada Senin (22/11) mengatakan, sebanyak 2.228 partisipan terlibat dalam studi ini.
Data terbaru ini akan membantu pengajuan izin penuh vaksin COVID-19 untuk anak di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Bahkan, tidak ada masalah kesehatan yang terlihat pada para partisipan, dengan setidaknya enam bulan pemantauan usai suntikan dosis kedua.
Di antara 2.228 partisipan, terdapat 30 orang terkonfirmasi positif COVID-19 tak bergejala tanpa bukti pernah terinfeksi sebelumnya. 30 orang ini seluruhnya berada di kelompok plasebo.
Artinya, efikasi vaksin pada kelompok umur ini 100%, sebab tidak ada partisipan non-plasebo yang terinfeksi COVID-19.
Seorang petugas kesehatan mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer COVID-19 di Rumah Sakit Jackson Memorial, Miami, AS. Foto: Lynne Sladky/AP Photo
Efikasi Pfizer secara konsisten tetap tinggi di seluruh ras, gender, tingkat obesitas, dan status komorbiditas (penyakit penyerta).
ADVERTISEMENT
“Dengan komunitas kesehatan global berupaya untuk meningkatkan jumlah orang yang divaksinasi di seluruh dunia, data tambahan ini memberikan kepercayaan lebih terhadap keamanan dan efektivitas vaksin kami pada anak-anak,” ujar CEO Pfizer, Albert Bourla, dalam keterangannya.
Vaksin Pfizer untuk anak usia 12-16 tahun saat ini masih memegang izin penggunaan darurat di AS. Izin tersebut diberikan pada Mei lalu. Vaksin berplatform mRNA ini baru mendapat izin penuh bagi penerima usia 16 tahun ke atas.
“Ini sangatlah penting, mengingat saat ini kita menyaksikan tingkat COVID-19 menanjak di kelompok umur ini di sejumlah wilayah, sementara vaksinasi mulai melambat. Kami tak sabar untuk bisa membagikan data ini dengan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) dan pengawas lainnya,” ujar Bourla.
ADVERTISEMENT
Satu kekhawatiran utama dari vaksin Pfizer di kelompok umur ini adalah risiko peradangan jantung (miokarditis) pada laki-laki usai vaksinasi.
Namun, kasus efek samping miokarditis sangatlah langka. Data-data menunjukkan, manfaat vaksinasi masih jauh lebih besar ketimbang risiko. Penyakit COVID-19 sendiri dapat menyebabkan miokarditis, dengan tingkat keparahan dan risiko yang lebih tinggi.