Studi Awal: Gejala Omicron Lebih Ringan, Perawatan RS Lebih Rendah dari Delta

1 Desember 2021 15:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan hasil penelitian di Afrika Selatan terkait tingkat keparahan yang diakibatkan dari infeksi virus corona varian Omicron.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dr. Angelique Coetzee, seorang dokter di Afrika Selatan mengungkapkan bahwa sejumlah pasien COVID-19 yang datang ke tempatnya bekerja memiliki gejala yang ringan.
Gejala yang ditimbulkan misalnya seperti kelelahan. Sebagian besar pasien juga dapat dirawat di rumah.
Dari pemaparan Kemenkes pada Rabu (1/12), terlihat bahwa perawatan di rumah sakit terbukti lebih rendah pada gelombang Omicron saat ini dibanding dengan saat varian Delta merebak.
Data studi interim yang diperoleh dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) South Africa hospital report tersebut juga menunjukkan rasio kasus konfirmasi dibandingkan perawatan rumah sakit lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
Sementara itu, keterangan terakhir yang dirilis WHO pada 28 November 2021 lalu menjelaskan bahwa belum dapat diketahui dengan pasti apakah varian ini lebih menyebabkan kasus infeksi parah daripada varian lain termasuk Delta.
ADVERTISEMENT
"Data awal menunjukkan bahwa ada peningkatan tingkat rawat inap di Afrika Selatan, tetapi ini mungkin disebabkan oleh peningkatan jumlah keseluruhan orang yang terinfeksi, bukan akibat infeksi spesifik dengan Omicron," tulis WHO.