Studi di Chile: Efikasi Vaksin Pfizer Paling Tinggi, Sinovac Rendah

4 Agustus 2021 7:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Chile pada Selasa (3/8), mengumumkan data lapangan terkait efikasi tiga vaksin COVID-19 yang digunakan di negaranya yakni Sinovac, AstraZeneca dan Pfizer/BioNTech.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, penelitian tersebut mencakup jutaan warga Chile yang menerima vaksinasi dalam periode Februari-Juli 2021.
Penasihat Kementerian Kesehatan Chile, Dr Rafael Araos, mengungkapkan bahwa vaksin Sinovac memiliki efikasi 58% dalam mencegah penyakit COVID-19 bergejala.
Vaksin ini 86% efektif mencegah hospitalisasi, 89,7% efektif dalam mencegah perawatan di ruang perawatan intensif (ICU), dan 86% efektif dalam mencegah kematian dalam populasi antara Februari hingga Juli.
Pada April lalu, penelitian yang sama menunjukkan vaksin Sinovac 67% efektif dalam mencegah penyakit bergejala, 85% efektif dalam mencegah hospitalisasi, dan 80% efektif dalam mencegah kematian.
Meskipun efikasi dalam pencegahan penyakit bergejala tampak menurun, tetapi kapasitas vaksin Sinovac dalam mencegah dampak serius akibat COVID-19 ternyata menguat.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Christof STACHE / AFP
Menurut Araos, penurunan proteksi yang diberikan oleh vaksin memang tak bisa dihindari, terutama dengan hadirnya varian-varian corona baru seperti varian Delta.
ADVERTISEMENT
“Jika varian Delta menjadi lebih umum dan vaksinnya memberikan respons yang lebih lemah, kita bisa melihat adanya penurunan yang lebih cepat [dalam efektivitas],” jelas Araos. Ia turut merekomendasikan pemberian vaksinasi dosis ketiga.
Sementara vaksin AstraZeneca, dari data lapangan Chile, memiliki efikasi 68,7% dalam mencegah penyakit COVID-19 bergejala, 98% efektif dalam mencegah perawatan di ICU, dan 100% dalam mencegah kematian.
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: Edgar Su/REUTERS
Dari penelitian yang sama, vaksin Pfizer/BioNTech memiliki efikasi 87,7% dalam mencegah penyakit COVID-19 bergejala, 98% efektif dalam mencegah perawatan di ICU, dan 100% efektif dalam mencegah kematian.
Studi Chile ini memantau efikasi ketiga vaksin dalam kelompok-kelompok penerima dua dosis vaksin, satu dosis vaksin, atau tanpa vaksin sama sekali.
Studi soal vaksin Sinovac mencakup kelompok dengan partisipan sebanyak 8,6 juta orang; studi Pfizer/BioNTech sebanyak 4,5 juta orang; dan studi AstraZeneca sebanyak 2,3 juta orang.
ADVERTISEMENT