Suara PAN Diprediksi Turun Jika Masuk Kabinet

15 April 2021 9:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Partai Amanat Nasional Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Partai Amanat Nasional Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi akan kembali melakukan reshuffle kabinet setelah dileburnya Kemristek ke Kemdikbud dan keberadaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dinantikan adalah kepastian PAN masuk kabinet dalam reshuffle kali ini. Kader PAN disebut bakal menempati posisi Menteri Perhubungan untuk menggantikan Budi Karya Sumadi.
Pakar politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, berpandangan jika benar PAN akan masuk, maka pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan semakin kuat.
"Jika isu itu benar, dampaknya bagi Jokowi, maka Jokowi ingin memperkuat formasi koalisi di pemerintahannya. Dampaknya pemerintah akan semakin kuat. Jokowi akan semakin enak dalam membuat kebijkan, karena di parlemen pasti akan selalu lolos," kata Ujang, Kamis (15/4).
Presiden Jokowi memimpin ratas melalui sambungan video di Istana Negara, Jakarta. Foto: Dok. Biro Pers Setpres
Sebaliknya, bagi PAN sendiri akan memiliki efek negatif. Ujang memprediksi suara PAN akan turun jika masuk ke kabinet. Hal itu menurutnya mirip dengan Gerindra yang perlahan suaranya juga turun.
ADVERTISEMENT
"Jika masuk pemerintahan, ditakutkan PAN akan turun suaranya. Karena saat ini rakyat lebih suka pada partai oposisi, karena partai oposisi dianggap partai yang memperjuangkan keinginan rakyat," papar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.
Lebih jauh, alasan lainnya, lanjut Ujang, karena kini juga sudah ada Partai Ummat yang sedikit banyak akan mengambil ceruk basis massa pemilih PAN.
"Kemudian juga PAN bisa turun secara elektoral, karena basis massanya bisa diambil oleh Partai Ummat. Partai pecahan PAN yang didirikan oleh Amien Rais," tutup Ujang.
Contoh partai yang masuk ke kabinet lalu menurun suaranya adalah Gerindra. Sejak Prabowo masuk ke kabinet, suara Gerindra cenderung menurun, hal itu bisa dilihat dari kekalahan Gerindra di Pilkada 2020 lalu, pada daerah basisnya, Gerindra kalah contohnya di Sumbar, Tangsel, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT