Sudan Makin Mencekam, Pelajar yang Ikut Demo Terbunuh
ADVERTISEMENT
Sudan semakin mencekam. Pemerintah setempat kini menutup seluruh sekolah.
ADVERTISEMENT
Instruksi ini dikeluarkan menyusul tewasnya enam orang demonstran antipemerintah yang berdemo di kota Al-Obeid Senin (29/7) lalu. Lima di antara enam korban tewas adalah pelajar SMA.
Diduga kuat Pasukan Bantuan Cepat (RSF), kelompok paramiliter bentukan pemerintah transisi, sebagai pelaku penembakan.
Tewasnya demonstran membuat warga Sudan, khususnya pelajar dan mahasiswa naik pitam. Demi mencegah demo lanjutan, pemerintah memutuskan menutup semua sekolah hingga batas waktu belum ditentukan.
"Perintah sudah diberikan ke seluruh gubernur, seluruh sekolah TK,SD, SMP, SMA mulai besok ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut," sebut keterangan kantor berita Sudan, SUNA, seperti dikutip dari AFP, Rabu (31/7).
Pemerintah Sudan melalui Kepala Dewan Militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan membantah keterlibatan mereka. Bahkan, pemerintah mengecam keras tindakan pembunuhan terhadap demonstran di kota Al-Obeid.
ADVERTISEMENT
"Yang terjadi di Al-Obeid adalah kesedihan. Membunuh demonstran damai merupakan kejahatan yang tidak bisa diterima dan diperlukan pertanggungjawaban," jelas Abdel.
Penutupan sekolah nyatanya gagal meredam demo. Pada Selasa (30/7) waktu setempat, demo yang diinisiasi pelajar terjadi di seantero Sudan.
Mereka meneriakkan kecaman terhadap pemerintah yang membunuh pendemo dan pelajar.