Sudan Tuduh Ethiopia Eksekusi Tentara dan Warga Sipil

27 Juni 2022 15:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Ethiopia yang melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah Tigray, berkumpul di desa Hamdayet dekat perbatasan Sudan-Ethiopia, Sudan, (22/11). Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Ethiopia yang melarikan diri dari pertempuran yang sedang berlangsung di wilayah Tigray, berkumpul di desa Hamdayet dekat perbatasan Sudan-Ethiopia, Sudan, (22/11). Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudan menuding Ethiopia telah mengeksekusi tujuh tentara dan seorang tahanan warga sipil asal negaranya.
ADVERTISEMENT
Tentara Sudan menggambarkan tindakan tersebut sebagai 'perilaku pengecut'. Pihaknya lantas berjanji akan balas dendam.
"Dalam tindakan yang bertentangan dengan semua hukum dan kebiasaan perang dan hukum humaniter internasional, tentara Ethiopia mengeksekusi tujuh tentara Sudan dan seorang warga negara yang menjadi tawanan mereka," bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Sudan, dikutip dari AFP, Senin (27/6/2022).
Hubungan Sudan-Ethiopia memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Sebab, keduanya memperebutkan wilayah perbatasan Al-Fashaqa.
Jalur subur itu telah lama dibudidayakan oleh petani Ethiopia, tetapi diklaim oleh Sudan.
Seorang anak laki-laki berdiri di sebelah keledai yang sarat dengan jerigen di tepi sungai Atbarah dekat desa Dukouli di dalam lokalitas Quraysha, Sudan (16/3/2021). Foto: ASHRAF SHAZLY/AFP
Kawasan itu telah menyaksikan bentrokan antara pihak Sudan dan pihak Ethiopia hingga bertahun-tahun.
Al-Fashaqa juga berbatasan dengan wilayah Tigray di Ethiopia. Ketegangan kedua belah pihak meningkat usai pertempuran meletus di wilayah itu pada November 2020. Konflik itu menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi ke Sudan.
ADVERTISEMENT
Sejak itu, Sudan dan Ethiopia terlibat dalam perang tudingan. Mereka saling melayangkan tuduhan atas kekerasan dan pelanggaran teritorial.
Sengketa perbatasan, seperti bendungan Nil Biru di Ethiopia, semakin meningkatkan ketegangan. Sudan dan Mesir telah menentang proyek di kawasan tersebut.
Keduanya mendorong kesepakatan mengenai pengisian dan pengoperasian bendungan itu.
Pada Februari lalu, mereka mengecam Ethiopia lantaran meluncurkan pembangkit listrik Great Ethiopian Renaissance Dam di bendungan tersebut secara sepihak.