Suharso: Tak Ada 2 Kubu di PPP, Saya Tak Ada Masalah dengan Humphrey

5 Januari 2020 5:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN, Suharso Monoarfa, memberi sambutan di Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN, Suharso Monoarfa, memberi sambutan di Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa menegaskan partainya telah solid meski sempat terpecah menjadi 2 kubu sejak tahun 2014 yakni PPP versi Muktamar Pondok Gede dan versi Muktamar Jakarta. Ia menyebut dirinya tak memiliki permasalahan dengan Humprey Djemat.
ADVERTISEMENT
Suharso juga menyebut Humprey merupakan teman baik Sekjen PPP Arsul Sani yang pernah bekerja sama. Untuk itu, ia menegaskan tak terdapat ketegangan yang terjadi dalam internal partainya.
"Yang katakan tetep ada kubu-kubuan itu kan siapa saya enggak ngerti. Pak Humphrey temen baik Pak Sekjen (Arsul Sani), teman baik sekali. Beliau pernah kerja sama Pak Humphrey waktu itu masih dipimpin almarhum ayahnya," kata Suharso di DPP PPP, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1).
"Saya juga secara pribadi baik-baik saja dengan Pak Humphrey, dengan Pak Djan Faridz apa lagi, sudah enggak ada masalah," tambahnya.
Kepala Bappenas itu mengatakan isu perpecahan PPP hanya digaungkan oleh pihak tak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan. Apabila kembali terjadi, ia menganggap perpecahan itu sebagai pelengkap demokrasi.
Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat memberikan sambutan dalam acara Mukernas V PPP di Jakarta (30/11/2019). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Mungkin hanya orang-orang di sekitar yang mau ambil, mancing-mancing membuat air keruh terus mereka membuat pancingan. Mudah-mudahan kami tidak sampai seperti itu. Mudah-mudahan tidak ada lagi kalau ada ya tinggal pernik-pernik," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan perpecahan PPP telah usai setelah Mahkamah Agung memutuskan kepengurusan PPP periode 2016-2021 yang sah adalah kepemimpinan Romahurmuziy sebagai ketua umum.
"Sekarang ini sudah tidak ada lagi kubu sana kubu sini kan sudah saya sampaikan. kalau masih ada kubu sana, artinya apa? PPP tidak bisa ikut pemilu, yang hanya di tandatangani oleh Pak Romahurmuziy dan Sekjen Pak Arsul Sani ya kan. itu saja kita lihat. kan semua caleg yang diakui yang di tandatangani," tuturnya.
"Saya tidak mau bilang bahwa itu kami diakui pemerintah. Paling tidak kami diakui partai peserta pemilu PPP itu adalah yang ditandatangani Romy dan Arsul Sani," pungkas Suharso.