Suharso Tegaskan Banjir di Penajam Paser Utara Bukan di Titik Ibu Kota Baru

19 Februari 2020 12:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Satu Jembatan Jebol
 Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Satu Jembatan Jebol Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Hujan deras dengan intensitas tinggi di calon Ibu Kota Baru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mengakibatkan banjir. Dari foto yang dibagikan BNPB, ketinggian banjir sudah mencapai betis orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Namun, Menteri Perancanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Suharso Monoarfa, menyebut banjir di Penajam Paser Utara berada jauh dari lokasi pusat calon Ibu Kota. Menurutnya, yang terdampak hanyalah wilayah sekitarnya.
Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
"Enggak kita, enggak, memang daerah landai air itu kita sudah perhitungkan ada. Tapi enggak persis di tempat itu (pusat Ibu Kota)," kata Suharso di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Sejauh ini, Suharso menjelaskan, pihaknya sudah mempunyai peta kondisi terbaru di wilayah Kaltim yang terdampak banjir. Menurutnya, di pusat utama calon ibu kota baru tidak terdampak sama sekali.
Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Satu Jembatan Jebol. Foto: BNPB
"Enggak (terdampak banjir). Tapi kita tahu. Malah kita punya peta banjir 100 tahunan, banjir 50 tahunan yang sebelum-sebelumnya. Kita tahu persis keadaan di sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Agus Wibowo, banjir melanda Kelurahan Riko, Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam.
Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Satu Jembatan Jebol. Foto: BNPB
Banjir di Desa Subur menyebabkan 115 KK atau 379 jiwa terdampak. Selain karena hujan, banjir juga disebabkan oleh pasang surut air laut dengan ketinggian ±0,8–1,9 meter. Satu jembatan yang terbuat dari kayu juga ikut rusak terkena terjangan arus banjir.