Suka Cita Etnis Tionghoa Sambut Imlek di Jakarta: Ini Tahun Kesetiaan

16 Februari 2018 13:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Beragam ornamen khas Imlek menghiasi kawasan Petak Sembilan di Glodok, Jakarta Barat. Mulai dari lampion yang digantung berjajar, hiasan bunga sakura, hingga beragam garland (hiasan bertuliskan huruf Tionghoa dari kertas dan plastik).
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat di sana yang jadi pusat perayaan Imlek warga DKI Jakarta, adalah Kelenteng Jin De Yuan. Kelenteng yang beralamat di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan Nomor 19 itu merupakan salah satu bangunan kelenteng tertua di Jakarta.
Pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, kelenteng yang lebih dikenal dengan nama Wihara Dharma Bakti itu tampak ramai pengunjung sejak pagi hingga siang hari. Ada yang datang untuk sembahyang, ada pula yang datang untuk berburu angpau.
“Biasa, mereka nungguin ada yang ngasih sumbangan. Tapi tahun ini masih cenderung sepi, enggak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar salah seorang pengurus kelenteng Jin De Yuan, A We, Jumat (16/7).
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Semerbak aroma asap dupa menyambut saat kami masuk ke dalam sejumlah ruangan sembahyang di dalam kelenteng. Tampak sejumlah pengunjung berdoa dengan khidmat, seraya mengangkat dupa.
ADVERTISEMENT
Di salah satu sudut kawasan kelenteng juga tampak terpasang papan yang bertuliskan tata cara penyambutan Imlek 2569 yang merupakan Tahun Anjing Tanah. Dalam papan itu tertulis anjuran untuk keluar rumah pukul 11.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
“Itu merupakan salah satu petunjuk aja bagi kita, biar hoki,” ujar Danu (28), salah seorang warga etnis Tionghoa.
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Warga Tionghoa lainnya, Michael Ta (60), mengatakan Tahun Anjing Tanah bermakna kesetiaan. Di tahun ini diprediksi akan banyak peristiwa alam karena unsur tanahnya begitu kuat.
"Seperti anjing, itu kan hewan yang setia. Tahun ini hitungannya unsur tanah begitu kuat, makanya harus waspada dengan apa yang ada di dalam bumi. Seperti kita lihat kemarin ada beberapa gempa bumi dan tanah longsor,” ucap Michael.
ADVERTISEMENT
“Anjing itu musuhnya naga, jadi hari ini kita enggak disarankan untuk keluar di jam-jam yang merupakan angka dari naga, yaitu pukul 07.00 WIB dan pukul 09.00 WIB, nanti bisa crash,” ujarnya setelah bersembahyang.
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Imlek di Klenteng Jin De Yuan (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Kelenteng Jin De Yuan dibangun pada tahun 1650 oleh seorang letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen. Bangunan kelenteng ini pernah terdampak peristiwa pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740 silam, lalu dipugar kembali pada tahun 1755.
Pada suatu pagi di Maret 2015, kebakaran terjadi di kelenteng ini. Ada yang menyebut penyebabnya adalah api lilin yang menyala dalam ruangan, dan ada pula yang menduga penyebabnya korsleting listrik. Bangunan utama serta sejumlah rupang ikut terbakar.