Sulbar Temukan 22 Kasus, Varian Delta Kini Sudah Terdeteksi di 34 Provinsi

22 September 2021 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan varian Corona Delta terungkap. Foto: Dok. Jason Roberts/VIDRL - Doherty Institute, 2021
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan sampel kasus COVID-19 untuk dilakukan genome sequencing terus dilakukan pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui persebaran dari suatu jenis varian baru dari virus corona.
ADVERTISEMENT
Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, kini total sudah ada 6.439 sampel dari 34 provinsi yang telah diperiksa. Hasilnya, varian Delta masih yang mendominasi.
"Sampai saat ini sudah lebih dari 6400 sequencing kita lakukan. Dari total tersebut varian Delta adalah varian yang dominan," kata Nadia dalam keterangan pers virtual, Rabu (22/9).
Sebelumnya, varian Delta sudah dideteksi di 33 provinsi kecuali Sulawesi Barat. Namun dengan adanya 45 sampel yang dikirim, ternyata sekitar separuhnya telah ditemukan merupakan varian Delta.
Itu artinya, kini varian Delta sudah resmi tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
"Terakhir, Provinsi Sulawesi Barat yang sebelumnya belum menemukan akhirnya dari 45 sampel yang dikirim terdapat 22 sampel positif varian Delta," tambah Nadia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nadia juga memberikan perkembangan terkait varian-varian dari virus corona ini. Terdapat 3 varian yang kini statusnya bukan lagi Variant of Interest (VoI) yakni varian yang masuk dalam pantauan WHO. Hal ini disebabkan karena ketiganya tak menyebar dengan cepat seperti Delta.
"Per tanggal 21 September, varian Eta, Iota, dan Kappa turun statusnya sebelumnya VoI dengan melihat rendahnya penyebaran maka jadi varian under monitoring," tutupnya.