Sulitnya Bertemu dengan Nenek Rubingah Setelah Viral Dianiaya di Pasar

24 Januari 2020 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu Rubingah dipukul seseorang di Pasar. Foto: Twitter/ @khoiriyahputri8
zoom-in-whitePerbesar
Ibu Rubingah dipukul seseorang di Pasar. Foto: Twitter/ @khoiriyahputri8
ADVERTISEMENT
Jagat maya dibuat geger dengan adanya penganiayaan terhadap seorang nenek di Pasar Gendeng, Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY. Belakangan diketahui nenek itu adalah Rubingah (60).
ADVERTISEMENT
Nenek Rubingah dianiaya oleh Ngadirin (60). Ngadirin pada saat itu menganiaya nenek Rubingah yang dituding maling oleh penjual di pasar Gendeng.
Banyak orang yang bersimpati atas kejadian yang menimpa nenek Rubingah. kumparan kemudian mendatangi kediaman nenek Rubingah yang terletak di Dusun Kranggan 1, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman pada Selasa (21/1).
Saat itu, nenek Rubingah sedang tidak berada di rumahnya. Nenek Rubingah tinggal di rumah itu hanya sebatang kara.
Nenek Rubingah dan suaminya telah bercerai belasan tahun lalu. Usai cerai, mantan suaminya itu membawa anak nenek Rubingah ke Sumatera.
Usai cerai dan anaknya dibawa mantan suaminya itu, nenek Rubingah diduga mengalami depresi. Saban hari dia pergi keluyuran ke manapun sesuai keinginannya. Saat diajak ngobrol, omongannya pun ngelantur.
ADVERTISEMENT
kumparan pada saat itu menanti kedatangan nenek Rubingah di kediamannya sedari pagi hingga fajar tenggelam. Namun nenek Rubingah tak kunjung pulang.
Polisi juga mencari keberadaan nenek Rubingah. Menyisir setiap tempat di Sleman. Walhasil, pada Kamis (23/1) sore, nenek Rubingah baru ditemukan.
“Ditemukannya ada informasi sering lewat seputaran Pasar Sapi Prambanan, Klaten. Sekitar setengah empat (sore) kita ngecek ke sana, betul ada orang tua di sana,” kata Kasi Humas Polsek Prambanan Aiptu Ahmad Muchlis saat dihubungi kumparan, Jumat (24/1).
Tidak mudah mengajak Rubingah pulang. Musababnya, Rubingah ini sudah sejak lama pergi ke suatu tempat dan jarang di rumah. Rubingah sehari-hari berprofesi sebagai tukang pijat.
Polisi kemudian berpura-pura mengatakan ke nenek Rubingah ada orang yang ingin dipijat di sekitar rumahnya. Setelah itu, baru nenek Rubingah mau pulang.
ADVERTISEMENT
“Pak Kanit Reskrim sama tiga anggota ngecek ke sana. Tapi (Rubingah) enggak yakin, di sana agak lama diajak juga, enggak mau. Akhirnya dibujuk dikasih uang mau dengan alasan mijitin,” katanya.
“Terus manggil pak Kadus betul orangnya ini,” ujar dia.
Kini, nenek Rubingah berada di rumahnya. Belum diketahui siapa yang mendampingi nenek Rubingah di rumahnya. Namun, kasus penganiayaan Rubingah telah berakhir damai. Keluarga nenek Rubingah meminta kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Penganiaya nenek Rubingah, Ngadirin (60) pun sudah meminta maaf.