Sultan HB X Minta Kirab Budaya Dialihkan Jadi Bersih Desa untuk Cegah Corona

16 Maret 2020 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama permaisuri keraton GKR Hemas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama permaisuri keraton GKR Hemas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Yogyakarta akan menggelar kirab budaya untuk memperingati ulang tahun penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X atau Tingalan Jumenengan Dalem. Kirab tersebut akan berlangsung pada 24 Maret.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Sri Sultan HB X meminta agar kirab tersebut dialihkan dengan kegiatan bersih-bersih desa sebagai upaya mencegah meluasnya virus corona.
"Untuk pindah di desa itu bukan dalam konteks bukan untuk pentas budaya tapi bagaimana bersih desa untuk dilakukan. Berkumpul tapi dalam konteks bersih desa," kata Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Senin (16/3).
Gubernur DIY Sri Sultan Hemengku Buwono (HB) X Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dalam bersih desa tersebut, Sultan HB X meminta warga menyemprotkan disinfektan. Sri Sultan juga meminta pemerintah setempat bisa memberikan penyuluhan hidup sehat dan cuci tangan.
"Apakah dalam menyemprot disinfektan atau kita memberikan penerangan yang dimaksud hidup sehat cuci tangan harus begini, begini. Mungki hal-hal itu yang kita lakukan," kata dia.
Dia meminta masyarakat ikut berperan bersama-sama memerangi virus corona. Menurutnya, warga bukan obyek tapi subyek dalam memerangi virus mematikan asal Wuhan, China itu.
ADVERTISEMENT
"Tapi kesadaran masyarakat bagi saya penting arti sehat itu bagaimana dia bersama keluaraga (memerangi virus corona)," ujar Sultan HB X.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock
Ngarsa Dalem juga berbicara terkait kemungkinan sekolah akan diliburkan. Menurutnya, sebelum kebijakan itu diberlakukan harus ada komitmen terlebih dulu dari semua pihak agar siswa tetap belajar di rumah dan tak menggunakan waktu libur untuk jalan-jalan.
Yogyakarta mengumumkan seorang balita terinfeksi virus corona. Balita itu merupakan pasien Kasus 49 secara nasional. Kedua orang tua balita itu kini berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang ikut diisolasi.
Pasien positif virus corona di Indonesia saat ini berjumlah 117 orang. Lima di antaranya meninggal dunia dan delapan pasien telah sembuh.
ADVERTISEMENT
Satu pasien positif virus corona merupakan Menhub Budi Karya Sumadi. Ia merupakan pasien kasus 76 yang sempat mengalami sesak napas. Saat ini, ia dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.