Sultan Prihatin Siswa SD Muhammadiyah Meninggal, Minta Daerah Waspada Bencana

9 November 2022 17:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (27/10/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (27/10/2022). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) turut menyoroti robohnya atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul. Sultan mengingatkan daerah lain waspada bencana.
ADVERTISEMENT
"Koordinasi (tentang) bencana, kan kemarin juga ada kejadian di Gunungkidul ya. Ya pengalaman kalau begini kan masalah longsor, banjir, bagaimana lah kita koordinasi bisa ditangani dengan lebih baik," kata Sultan di Kepatihan Pemda DIY, Rabu (9/11).
Untuk persoalan di SD Muhammadiyah Bogor, Sultan menjelaskan bahwa hal itu sudah ditangani oleh Pemkab Gunungkidul. Sultan pun turut berempati pada seorang siswa yang jadi korban, di mana dia sempat menolong teman-temannya.
"Yang kasihan kan justru yang menolong yang kena," ujarnya.
"Musim-musim seperti ini kita perlu antisipasi (bencana)," jelasnya.
Sultan menjelaskan untuk Gunungkidul dan Kulon Progo beberapa titik memiliki potensi longsor serta banjir yang disebabkan oleh hujan. Sementara itu, di wilayah Kabupaten Sleman memiliki potensi angin kencang sangat pergantian musim.
ADVERTISEMENT
"Kalau musim mau berganti angin puyuh itu ada di Sleman, kan gitu," ucapnya.
Daerah Yogyakarta, menurut Sultan, tertutup Gunung Merapi di utara. Lalu, sebelah timur terdapat Gunung Sewu lalu sebelah barat terdapat pegunungan Menoreh.
"Yang rata kan hanya selatan, angin hanya dari barat muter atau dari tenggara kalau bulan Mei sampai Agustus itu sering dingin karena dari tenggara," bebernya.
"Begitu di tengah ini kan muter makannya kalau Yogya ada angin itu jatuhnya (pohon) tidak semua ke barat atau ke timur sama, tapi muter muter akarnya tercabut karena muter anginnya," jelas Sultan.
Sebelumnya, Polres Gunungkidul menggandeng ahli dari UGM untuk mengetahui penyebab ambrolnya atap ruang SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul. Atap sekolah tersebut pada Selasa (8/11) lalu ambrol dan menewaskan 1 siswa.
ADVERTISEMENT