Sultan: Rambu di Jalur Alternatif Mudik Perlu untuk Cegah Kemacetan

6 Juni 2018 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Sultan Hamengku Buwono X sambut arus mudik. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Sultan Hamengku Buwono X sambut arus mudik. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menyambut arus mudik Lebaran 2018, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Progo 2018 di halaman Mapolda DIY. Dalam acara tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X turut hadir.
ADVERTISEMENT
Sri Sultan menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi terkait kesiapan Lebaran. Baik dari sektor pangan, potensi kriminalitas, maupun persiapan jalur-jalur mudik.
"(Terkait) kemacetan kita sudah koordinasi bagaimana jalan-jalan alternatif yang mungkin tidak ada tanda-tanda lalu lintas itu sama kabupaten/kota diberi karena pemudik dari luar kota kan belum tentu tahu," katanya di Mapolda DIY, Yogyakarta, Rabu (6/6).
Sultan menjelaskan rambu-rambu jalan alternatif di tingkat 2 atau kabupaten/kota belum tentu ada. Sehingga menjelang arus mudik, sejumlah kabupaten telah membuat penambahan rambu-rambu, salah satunya Sleman. Diharapkan kemacetan di pintu masuk DIY dapat diurai sehingga dalam kota tidak terlalu padat.
"Kita beri informasi menyangkut jalur-jalur alternatif. (Pemudik) tidak mesti lewat jalur utama, misalnya masuk Yogya dari Prambanan tidak mesti lewat jalan Solo, bisa ke kiri bisa ke kanan. Ke kiri lewat Bantul ke kanan Sleman. Hal-hal seperti ini mungkin jadi pilihan-pilihan. Petunjuk jalan itu kemudahan akses, sehingga harapan kita tidak numpuk di satu tempat," paparnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda DIY, Kombes Pol Latief Usman menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan pengamanan agar jangan sampai terjadi kecelakaan lalu lintas. Dua jalur masuk DIY yaitu Kulonprogo dan Tempel, Sleman, akan menjadi fokus perhatiannya.
"Evaluasi dari pelaksanaan tahun lalu, evaluasi 2016-2017 jumlah laka mengalami penurunan tahun 2018 kita usahakan juga demikian. Cara bertindaknya hampir sama dengan 2017," jelasnya.
"Arus mudik kita enggak terlalu khawatir karena Yogyakarta merupakan tempat tujuan. Yang menjadi perhatian dua jalur yaitu Kulonprogo masuk Yogya dan Tempel masuk Yogja," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Manajemen Lalu Lintas Dishub Sleman, Sulton Fatoni menjelaskan, pihaknya tengah memasang rambu-rambu lalu lintas portabel di sejumlah titik yang berpontensi terjadi penumpukan kendaraan atau kemacetan.
ADVERTISEMENT
Akan ada 25 rambu lalu lintas portabel yang berfungsi sebagai petunjuk bagi pemudik terkait jalur-jalur alternatif mana saja yang dapat dilalui. "H-7 Lebaran nanti, rambu-rambu portabel tersebut telah terpasang," jelasnya, Selasa (5/6).
Di Sleman sendiri terdapat beberapa titik jalan yang memiliki potensi kemacetan diantaranya perempatan Tempel di Jalan Magelang yang berada di utara Sleman. Sementara di sisi timur penumpukan kendaran sering terjadi di simpang Bandara Adisucipto, maupun pertigaan Maguwoharjo.
Di sisi barat seputaran pasar Gamping juga kerap terjadi antrian panjang. Untuk itu, segala persiapan telah dilakukan termasuk rekayasa lalu lintas.