Sunda Empire: Kami Ingin Wujudkan Perdamaian Dunia

20 Januari 2020 13:16 WIB
Logo Sunda Empire. Foto: Twitter / @esa_emf
zoom-in-whitePerbesar
Logo Sunda Empire. Foto: Twitter / @esa_emf
ADVERTISEMENT
Sunda Empire sedang menjadi perbincangan hangat sejak pekan lalu. Kelompok tersebut mencuat tak lama setelah raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah ditetapkan sebagai tersangka. kumparan lalu berbincang dengan petinggi Sunda Empire, HRH Ki Ageng Ranggasasana.
ADVERTISEMENT
Dihubungi melalui sambungan telepon, Rangga membeberkan sejarah Sunda Empire versi dirinya. Namun dia tak menyertai bukti atas semua klaimnya tersebut.
Rangga menjelaskan, bahwa Sunda Empire merupakan lembaga tingkat dunia yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan dan mewujudkan perdamaian dunia. Menurut dia, Sunda Empire beranggotakan negara dan pemerintahan di dunia.
Rangga menambahkan, Sunda Empire terdiri atas enam wilayah yang meliputi kawasan Atlantik sebagai pusat ibukota dunia yang berada di Bandung sebagai titik nol, Sunda Nusantara, Sunda Archipelago, Sunda Eropa, Sunda Pasific, dan Sunda Mainland.
"Memiliki misi dan tujuan, yaitu menyatukan bangsa-bangsa di dunia dan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh umat di atas bumi tanpa terkecuali dan mewujudkan perdamaian dunia sesegera mungkin. Itulah Sunda Empire," kata dia, Senin (20/1).
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Rangga mengatakan, Sunda Empire merupakan induk dari tatanan dunia yang menyebabkan adanya negara. Dunia, lanjut dia, memiliki sertifikat yang tidak pernah berpindah tangan atau dijual kepada siapa pun sejak zaman Alexander The Great atau Alexander Agung hingga Cleopatra VII.
Halaman Isola Kampus UPI yang Jadi Tempat Sunda Empire Adakan Kegiatannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kemudian, sambung Rangga, sertifikat itu diturunkan di Indonesia melalui Kerajaan Tarumanegara hingga Kerajaan Pajajaran atau yang disebutnya Sunda Empire dan dipimpin Prabu Siliwangi.
"Paling dekat kebetulan adalah dalam posisi ada di bumi Indonesia, siapa? Zaman dari Tarumanegara diturunkan sampai ke Pajajaran Siliwangi, hanya Siliwangi memiliki satu gelar Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi. Artinya, Maharaja ini adalah raja dari segala raja seluruh dunia," ucap dia.
"Dari seluruh tatanan kerajaan tunduk semuanya kepada Sunda Pajajaran, Sunda Empire itu yaitu Pajajaran. Jadi dinastinya Pajajaran dinamakan dinasti Sunda Kala. Jadi ini meneruskan daripada perjalanan dari tatanan bumi," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Rangga, ketika Perang Dunia II terdapat pinjaman berupa tanah kepada negara di dunia. Namun demikian, jelas Rangga, pinjaman tersebut berakhir ketika bom atom meledak di Hiroshima dan Nagasaki sehingga tidak ada negara atau kerajaan yang berdiri di dunia selain Sunda Empire.
HRH Ki Ageng Ranggasasana. Foto: Dok. Istimewa
Usai perang dunia, Rangga menyebut, Sunda Empire memimpin panitia 17 yang bertugas untuk menata dunia agar tercipta perdamaian dan kesejahteraan. Dia pun mengaku kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal dari panitia 17.
Lebih lanjut, Rangga mengatakan, pemberian pinjaman atas tanah akan berakhir pada bulan Agustus 2020 mendatang maka negara di dunia mesti melakukan semacam daftar ulang. "Jadi yang punya tanah itu Sunda Empire, keseluruhan bumi. Dan itu diakui oleh seluruh negara-negara di luar. Kenapa di Indonesia jadi runyam ketika ada Sunda Empire? Padahal karena kebodohan sejarah," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Harus bangga adanya Sunda Empire adalah memiliki satu kekuatan sampai tingkat itu. Sehingga bangsa Indonesia belajar bahwa menjadi bangsa yang besar dalam konteks dan keadaannya," pungkas dia.