Survei: 54,2% Masyarakat Tidak Khawatir Virus Corona

18 Oktober 2020 17:21 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang laki-laki mengenakan masker dan berdiri di depan toko yang tutup akibat merebaknya wabah virus corona di Pasar Minggu, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Seorang laki-laki mengenakan masker dan berdiri di depan toko yang tutup akibat merebaknya wabah virus corona di Pasar Minggu, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menggelar jajak pendapat terkait COVID-19. Dalam survei tersebut, rupanya mayoritas masyarakat Indonesia mengaku tidak khawatir dengan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Sebagian besar publik hanya sedikit khawatir atau bahkan tidak mengkhawatirkan isu COVID-19, ini ada 54,2 persen," tutur Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (18/10).
Angka tersebut didapat dari rincian 45,6 persen responden yang merasa sedikit khawatir, 6,6 persen yang merasa tidak terlalu khawatir, dan 2 persen yang merasa tidak khawatir sama sekali. Selain itu, masih ada 0,2 persen yang tidak menjawab.
Survey Nasional tingkat kekhawatiran masyarakat terhadap COVID-19. Foto: Sumber: www.indikator.co.id
Sementara itu, 45,5 persen masyarakat lainnya mengaku sangat khawatir. Dalam survei tersebut juga diketahui, 55 persen masyarakat berpendapat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dirasa sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera berjalan.
"Meski, jumlah ini mengalami pelemahan menjadi 55 persen. Pada temuan sebelumnya, pada Juli dan Mei 2020, angka ini masih sebanyak 60,6 persen," paparnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga 60,4 persen masyarakat yang ingin pemerintah memprioritaskan sektor kesehatan dalam menangani pandemi COVID-19. Sedangkan 26,2 persen lainnya berpendapat lebih baik pemerintah mengutamakan sektor ekonomi.
"Di survei ini, prioritas kesehatan kembali menguat," ucap Burhan.
Survei yang digelar pada 14 sampai 20 September 2020 ini dilakukan dengan metode kontak telepon 1.200 respodenden acak dari survei sebelumnya. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona