Survei CSIS: Mayoritas Gen Z-Milenial Pilih Ganjar, Anies-Prabowo Kalah Telak

26 September 2022 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
Finish Friendship Run Medan, Ganjar Pranowo disambut kalungan kain ulos dari warga.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Finish Friendship Run Medan, Ganjar Pranowo disambut kalungan kain ulos dari warga. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei terhadap elektabilitas calon presiden (capres) jika dipilih Gen Z dan milenial atau pemilih muda berusia 17-39 tahun.
ADVERTISEMENT
Dalam simulasi 3 nama, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar berada di posisi puncak, sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kalah telak di bawahnya.
"Dalam survei ini elektabilitas Ganjar ada di kisaran 33,3 persen. Sementara Anies di bawahnya dengan 27,5 persen dan Prabowo 25,7 persen," kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, Senin (26/9/2022).
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Arya menambahkan elektabilitas Ganjar juga teratas dalam simulasi 7 nama dengan tambahan sejumlah tokoh, seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
"Pada simulasi 7 nama ini elektabilitas Ganjar berada di angka 26,9 persen. Kemudian diikuti Prabowo dengan 20,1 persen, dan disusul tipis oleh Anies dengan 19,9 persen," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pada simulasi 14 nama, lagi-lagi Ganjar berada di urutan teratas. Arya mengatakan, Ganjar mendapat elektabilitas sebesar 25,9 persen pada simulasi ini.
"Para responden ditanya 'Bila Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, manakah diantara nama-nama tokoh di bawah ini yang akan Anda pilih sebagai Presiden Republik Indonesia?" kata Arya.
Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Foto: AFP dan Pemprov Jawa Tengah dan DKI Jakarta
Dalam survei ini, kata Arya, terjadi perubahan kesukaan orang terhadap kepemimpinan nasional ke depan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Arya mengatakan, pemilih muda cenderung ingin pemimpin yang merakyat dan sederhana.
"Kami menanyakan seperti apa karakter paling dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan. Sekarang terjadi perubahan, menjelang 2024 nanti sebagian besar pemilih muda kita menginginkan karakter pemimpin yang jujur dan tidak korupsi sebesar 34,8 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan pada 8-13 Agustus 2022 terhadap responden yang berusia 17-39 tahun yang diasumsikan sebagai pemilih muda.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error sebanyak kurang lebih 2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.