Survei Indikator: Emil-Uu 40,9%, Demiz-Demul 35,6%

6 Juni 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Survei Indikator di Cikini V Jakpus (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Indikator di Cikini V Jakpus (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia hari ini merilis survei soal elektabilitas 4 pasangan calon yang bertarung di Pilgub Jabar.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menempati peringkat pertama dengan 40,9 persen. Peringkat kedua ditempati oleh pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan 35,6 persen.
Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di peringkat ketiga dengan 5,3 persen. Sementara pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan berada di posisi terakhir dengan 2,7 persen. Sebanyak 15,4 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Debat publik kedua cagub-cawagub Jabar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Debat publik kedua cagub-cawagub Jabar. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Dalam survei tersebut, Indikator Politik mencatat adanya kenaikan tren elektabilitas dari Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi. Pada September 2017, elektabilitas Emil-Uu mencapai 36,5 persen kemudian naik menjadi 40,9 persen di Maret-Mei 2018.
Elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mencapai 24,3 persen pada September 2017 lalu naik menjadi 35,6 persen di Maret-Mei 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator,Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan popularitas Deddy Mizwar lebih tinggi dari Ridwn Kamil. Namun, meski lebih populer, elektabilitas Emil-Uu tetap lebih tinggi.
"Deddy Mizwar memang lebih populer tapi tak terlalu jauh. Meski populer tapi afeksi lebih positif dibanding Deddy Mizwar," ujar Burhanuddin saat memberi paparan di Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (6/6).
Sementara itu, pasangan yang diusung PDIP, TB Haasanuddin-Anton Charliyan berada di posisi buncit karena faktor internal.
"Ikatan pemilih dengan parpol itu terlalu rendah. Ini yang kemudian menjelaskan meski TB Hasanuddin didukung partai besar tapi kurang terlihat kompetitif," jelasnya.
"Efek figur lebih menentukan. RK didukung partai menengah. Tapi elektabilitasnya mengalahkan Sudrajat yang didukung Gerindra atau TB Hasanuddin yang didukung PDIP," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Survei digelar dari bulan Maret hingga Mei 2018 dengan responden sebanyak 800 orang. Margin of error, +/- 3,5 persen dengan metode wawancara langsung.