Survei Indo Barometer: 64,6% Publik Puas Kinerja Jokowi di Setahun Pemerintahan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kinerja 1 tahun Jokowi-Ma'ruf. Yang nyatakan sangat puas dan puas 64 persen, tidak puas dan sangat tidak puas digabung 33,1 persen," ujar Qodari dalam webinar Wedangan IKA UNS secara virtual, Rabu (4/11).
Menurut Qodari, alasan responden menilai Jokowi berkinerja baik karena dianggap telah bekerja dengan kerja nyata (46%), dianggap merakyat (20,1%), dan banyak pembangunan infrastruktur (19%).
"Yang tidak puas menganggap kebijakan menguntungkan pihak tertentu (16,4%), banyak pekerja asing (13,4%), perekonomian menurun (13,1%)," tuturnya.
Ia membandingkan dengan satu tahun kepemimpinan Jokowi periode pertama pada 2015. Saat itu, tingkat kepuasan publik lebih rendah, yakni 46 persen.
"Kami bandingkan 5 tahun lalu, menarik potretnya lebih bagus sekarang dibanding 5 tahun lalu. Survei ini September 2015 setahun Pak Jokowi, Yang puas justru hanya 46 persen, lebih banyak tak puas," ucap dia.
"Waktu itu saya catat bahwa di saat itu ada krisis ekonomi tahun 2015. Ini menarik, kenapa ada situasi ekonomi yang berat tapi kepuasan masih lumayan, sekitar 64-65 persen. Saya duga masyarakat melihat situasi ekonomi yang berat saat ini disebabkan faktor eksternal, COVID-19," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, 40,8 persen responden menjawab kinerja Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden memuaskan. Yang menjawab tidak puas 47,4 persen, dan 11,8 persen menjawab tidak tahu/tidak menjawab.
"Data soal kepuasan ke Ma'ruf Amin, yang puas 40,8 persen, tak puas 47,4 persen. Kenapa puas? Dianggap berperan jaga kerukunan umat beragama (36,5%), hasil kerja nyata (16,1%), baik dan sederhana (12%). Yang tak puas mengatakan hasil kerja belum nyata dan terlihat (65%)," jelas Qodari.
Survei terbaru Indo Barometer ini dilakukan pada 10-17 Oktober 2020 dan melibatkan 1.200 responden. Margin of error survei ini kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, dengan pengumpulan data secara wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
ADVERTISEMENT