Survei IPO: Sandiaga Uno, Risma, Prabowo Menteri Terfavorit

4 Desember 2021 21:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas membahas kesiapan dampak virus corona bersama sejumlah menteri kabinet di Istana Bogor. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas membahas kesiapan dampak virus corona bersama sejumlah menteri kabinet di Istana Bogor. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei terkait menteri kabinet Indonesia Maju yang paling disukai dan menteri dalam simulasi pilpres pilihan responden.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Menparekraf Sandiaga Uno menjadi menteri terfavorit dan Menhan Prabowo teratas dalam simulasi capres 2024.
Survei dilakukan pada 29 November-2 Desember dengan 1.200 responden. Metode penelitian menggunakan multistage random sampling (RMS).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan Sandiaga Uno menempati peringkat pertama sebagai menteri terfavorit dengan 86 persen, Tri Rismaharini 82 persen, Prabowo Subianto 77 persen, Erick Thohir 63 persen, Basuki Hadimuljono 54 persen.
Terkait menteri dalam simulasi pilpres 2024, Dedi menuturkan Prabowo menduduki peringkat teratas dengan 14,5 persen, Sandiaga Uno 12,8 persen, Airlangga Hartarto 4,2 persen, Tito Karnavian 1,9 persen dan Mahfud MD 1,2 persen.
Sementara itu, kata Dedi untuk tingkat popularitas, Prabowo menjadi menteri terpopuler dengan 94 persen, Sandiaga Uno 87 persen, Tri Rismaharini 79 persen, Luhut Binsar Pandjaitan 68 persen, Erick Thohir 58 persen.
ADVERTISEMENT
Dedi menuturkan faktor keterpilihan menteri dalam simulasi pilpres 2024, yakni 33 persen merakyat, 21 persen berwibawa, 16 persen tegas.
Terkait kepuasan kinerja kementerian, Dedi mengatakan Kemensos menjadi kementerian teratas dengan 79 persen, Kementerian BUMN 74 persen, Kementerian PUPR 69 persen, Kementerian Pertahanan 67 persen dan Kemenparekraf 65 persen.
Tingkat kepercayaan hasil survei 95 persen, margin eror 2,50 persen.