Survei Kompas: Pilpres 2024 Berpotensi Dua Putaran

11 Desember 2023 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023).  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru. Dari hasil itu, potensi Pilpres 2024 masih terbuka. Hal ini dapat dilihat dari elektabilitas ketiga pasangan calon.
ADVERTISEMENT
Survei terbaru menunjukkan, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan 39,3%. Posisi kedua, ada pasangan Anies-Cak Imin dengan 16,7%, terakhir pasangan Ganjar-Mahfud dengan 15,3%.
Dari perolehan itu, belum ada yang memenuhi syarat untuk bisa menang Pilpres satu putaran. Syarat menang, yakni meraih suara 50% lebih 1.
Survei Litbang Kompas terkait elektabilitas capres-cawapres. Foto: dok. Litbang kompas
Survei Litbang Kompas terkait elektabilitas capres-cawapres. Foto: Dok. Litbang kompas
Survei Litbang Kompas terkait elektabilitas capres-cawapres. Foto: Dok. Litbang kompas
Namun, yang menarik, pemilih yang belum menentukan pilihan jumlahnya cukup tinggi. Litbang Kompas mencatat ada 28,7% pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Kelompok pemilih bimbang di atas dapat menjadi penentu, apakah pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran," dikutip dari Litbang Kompas, Senin (11/12).
Angka ini besar, mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi.
Angka tersebut lebih besar dibandingkan survei sebelumnya pada Agustus 2023. Saat itu, ketika survei masih dilakukan tunggal hanya untuk calon presiden saja, angka pemilih yang bimbang ada di 15,4 persen.
ADVERTISEMENT
Berikut trennya:
Desember 2023: 28,7 persen (Capres 24,9 persen, Cawapres 28,4 persen);
Agustus 2023: 15,4 persen;
Mei 2023: 18 persen;
Januari 2023: 15,8 persen; dan
Oktober 2022: 12,4 persen

Lalu, dari mana saja para swing voters ini?

Survei Litbang Kompas terkait elektabilitas capres-cawapres. Foto: Dok. Litbang kompas
Kalangan swing voters merupakan mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu. Mereka belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih sangat rentan berubah pilihan.
Kebanyakan berasal dari bekas pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dan sebagian lain merupakan orang-orang yang tidak menggunakan haknya atau merahasiakan pilihannya pada pemilu lalu.
Mereka ini generasi tua dalam rentang usia 41-60 tahun yang sebagian besar masuk ke dalam generasi X. Pada rentang usia tersebut, jumlah mereka mencapai 44,3 persen, lebih tinggi dari persentase populasi kelompok ini yang sekitar 36 persen.
ADVERTISEMENT
Kelompok ini merupakan kalangan perempuan yang mencapai 54,2 persen. Sisanya laki-laki.
Selain itu, mereka yang belum memilih ini kebanyakan tinggal di perdesaan dan lebih banyak berpendidikan dasar.
Kalangan Islam, terutama warga Nahdlatul Ulama, menjadi kelompok masyarakat yang lebih bimbang dibandingkan dengan kelompok pemeluk agama lain.
Di Jawa Timur, yang menjadi wilayah perebutan pengaruh di antara dua tokoh kelahiran daerah ini, yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, derajat kebimbangan warga NU paling tinggi.

Metode

Survei kompas ini dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Kepercayaan survei ini 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 2,65 persen.
ADVERTISEMENT