Survei LSI: 82,6% Masyarakat Belum Divaksin COVID-19

18 Juli 2021 14:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga saat mobil vaksin keliling singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga saat mobil vaksin keliling singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Survei Indonesia merilis survei nasional terkait sikap publik terhadap vaksin dan program vaksin pemerintah. Survei itu dilaksanakan pada 20 hingga 25 Juni.
ADVERTISEMENT
Dalam survei LSI, terungkap 82,6 persen responden belum divaksin COVID-19. Sementara 9,9 persen sudah menerima dosis pertama dan 7,5 persen sudah menerima dua dosis.
"Mayoritas, sekitar 82,6 persen warga belum divaksin. Di antara yang belum divaksin, sekitar 63,6 persen bersedia divaksin. Sedangkan 36.4 persen tidak bersedia," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam paparan secara virtual, Minggu (18/7).
Survei LSI soal vaksinasi di Indonesia. Foto: LSI
Djayadi kemudian merinci alasan responden yang tidak bersedia mengikuti program vaksinasi. Mayoritas takut ada efek samping sehingga menganggap vaksinasi tidak aman.
Selain itu, alasan lainnya adalah responden menilai vaksin tidak aman, responden merasa sehat dan tidak membutuhkan vaksin, vaksin dianggap tidak halal, tidak mau membayar untuk mendapat vaksin.
Lalu jika sudah banyak orang divaksin, responden merasa tak perlu divaksin hingga vaksin dianggap akal-akalan perusahaan farmasi mencari untung.
ADVERTISEMENT
"Alasan paling banyak mengapa orang tidak bersedia divaksin adalah karena takut dengan efek sampingnya 55,5 persen, kemudian karena menilai vaksin tidak efektif 25,4 persen, dan merasa tidak membutuhkan vaksin karena sehat 19 persen," tutur Djayadi.
Survei alasan masyarakat tidak mau divaksin. Foto: LSI
Lebih lanjut, meski banyak responden belum divaksin COVID-19, LSI mengungkap bahwa mereka setuju dengan program vaksinasi pemerintah. Selain itu, responden juga percaya vaksinasi mampu mencegah penularan COVID-19.
"Mayoritas, 84,9 persen, merasa sangat/setuju dengan program vaksin COVID-19 untuk masyarakat," ungkap Djayadi.
"Mayoritas, 68,6 persen, percaya bahwa vaksin corona dapat mencegah kita tertular virus corona (COVID-19). Sekitar 23,5 persen tidak percaya," tutup LSI.
Dalam survei kali ini, LSI mengambil sampel sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Sedangkan metode survei menggunakan simple random sampling dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) sekitar 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.