Survei: Mayoritas Masyarakat Ingin Pemilu Tetap 2024 Meski Ada Pandemi COVID-19

5 Desember 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar calon tetap anggota DPR RI pemilu tahun 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar calon tetap anggota DPR RI pemilu tahun 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Indikator merilis hasil survei terbaru mereka terkait kinerja presiden, penanganan COVID-19, pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan peta elektoral terkini.
ADVERTISEMENT
Survei ini turut mengulas pelaksanaan Pemilu 2024. Hasilnya, mayoritas masyarakat tetap ingin Pemilu tetap dilaksanakan pada 2024 meski COVID-19 masih menjadi pandemi.
"Mayoritas berpendapat bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu tahun 2024 harus tetap dilaksanakan meski masih dalam kondisi pandemi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (5/12).
Dalam survei ini, sekitar 69,9 persen masyarakat ingin Pemilu tetap dilaksanakan pada 2024. Sedangkan masyarakat yang ingin menunda Pemilu hingga 2027 hanya 23,8 persen.
Adapun alasan penundaan Pemilu 2024 karena pandemi COVID-19 dan pemulihan perekonomian nasional harus menjadi prioritas penanganannya secara tuntas oleh Presiden Jokowi.
Jika dirinci berdasarkan demografi, 23,4 masyarakat di pedesaan ingin Pemilu ditunda hingga 2027. Sedangkan 68,7 ingin Pemilu tetap 2024.
ADVERTISEMENT
Sedangkan masyarakat di perkotaan, 24,2 persen ingin Pemilu ditunda dan 71,2 ingin Pemilu tetap pada 2024.
Survei Indikator terkait pelaksaan Pemilu 2024. Foto: Dok. Indikator
Survei Indikator dilakukan 2-6 November dan peserta survei adalah penduduk RI berusia 17 tahun atau lebih. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Total sampel sebanyak 2.020 responden dengan perincian sampel basis sebanyak 1.220 orang dan oversample sebanyak 800 responden di sepuluh provinsi di Pulau Sumatera.
Responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error--MoE sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.