Survei Median: 42,9% Masyarakat Nilai Ada Ancaman Serius terhadap Pancasila

11 Juni 2021 14:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Median merilis survei terbaru terkait 'Pancasila di Mata Publik Saat Ini'. Mereka mengulas pandangan masyarakat terhadap ancaman terhadap ideologi Pancasila. Hasilnya, sebanyak 42,9 responden menilai saat ini ada ancaman terhadap Pancasila.
ADVERTISEMENT
Peneliti Median, Rico Marbun, mengatakan 32,9 persen responden menganggap tidak ada ancaman bagi eksistensi Pancasila. Lalu 24,2 persen responden tidak menjawab.
"42,9% responden menjawab ada ancaman bagi Pancasila. 32,9% menjawab tidak ada ancaman dan 24,2% menjawab tidak tahu," kata Rico dalam rilisnya, Jumat (11/6).
Temuan survei Median soal adanya ancaman terhadap Pancasila. Foto: Median
Rico menuturkan terdapat sejumlah alasan 42,9 persen responden menganggap adanya ancaman terhadap Pancasila. Ada lima alasan terbesar yakni komunisme, keinginan mengubah Pancasila menjadi trisila dan ekasila, perpecahan antar suku dan agama, radikalisme, dan korupsi.
"Sebanyak 15,1 persen netizen menjawab komunisme menjadi ancaman bagi Pancasila, sebesar 14,1 persen menjawab ada keinginan mengubah Pancasila menjadi trisila dan ekasila. Sebanyak 12,8 persen beralasan ada perpecahan antar suku dan agama. Terdapat 10,9 persen beralasan ada radikalisme dan terorisme, dan 9,5 persen menjawab ada korupsi,” tutur Rico.
ADVERTISEMENT
Median menambahkan terkait persepsi latar belakang agama responden terkait ancaman terhadap Pancasila. Hasilnya, 41,3 persen netizen pemeluk Islam menilai adanya ancaman terhadap Pancasila. Sedangkan 33,7 persen menjawab tidak ada ancaman dan 25,0 persen tidak menjawab atau tidak tahu.
Sementara 51,4 persen responden yang menganut agama Protestan menilai, ada ancaman terhadap Pancasila. Lalu, 31,1 persen menjawab tidak ada ancaman dan 17,6 persen menjawab tidak tahu.
“Sedangkan di pemeluk Katolik, sebanyak 29,0 persen menjawab ada ancaman, 17,9 menjawab tidak ada, dan 23,1 persen tidak tahu. Di pemeluk Hindu, sebanyak 66,7 persen menjawab ada ancaman, 25 persen menjawab tidak ada, dan 8,3 persen menjawab tidak tahu,” kata dia.
Survei ini dilakukan terhadap netizen pengguna media sosial Facebook dengan menyebarkan form kuesioner berbasis google form kepada pengguna aktif facebook berusia 17 sampai 60 tahun ke atas. Hasilnya, terkumpul sebanyak 1.013 responden yang tersebar di 34 provinsi.
ADVERTISEMENT