Survei Median: Prabowo Unggul di Kota, Anies Unggul di Desa

Prabowo memberikan selamat kepada Anies Baswedan Foto: Antara/Wahyu Putro A

Lembaga survei Median merilis hasil survei nasional terkait popularitas dan elektabilitas nama-nama sejumlah tokoh yang berpotensi maju dalam Pilpres 2024. Hasil survei menyatakan Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden jika pilpres diadakan saat ini.

Setelah Prabowo, menyusul nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas tertinggi kedua.

Median kemudian mencoba membandingkan dari mana pemilih Prabowo dan Anies berasal.

Hasilnya, Prabowo lebih unggul di wilayah perkotaan. Sementara pemilih Anies lebih banyak berasal dari desa.

"Prabowo unggul di kota, Anies Baswedan unggul di desa. Pemilih di kota, 20,3 persen pilih Prabowo. Anies Baswedan unggul dengan 17,8 persen di desa. Prabowo keunggulannya lebih tinggi di kota," kata Direktur Median Rico Marbun dalam pemaparan hasil survei di Warunk Upnormal, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (24/2).

Anies di Kediaman Prabowo Subianto Foto: Soejono Saragih/kumparan

Selain pemilih di kota dan desa, Median juga mengklasifikasikan pemilih Prabowo dan Anies antara yang tinggal di Pulau Jawa dan luar Jawa.

Hasil survei menunjukkan Prabowo unggul di Jawa dengan elektabilitas sebesar 19,2 persen. Sementara Anies unggul di luar Jawa dengan elektabilitas 22,2 persen.

“Prabowo unggul di Jawa sedangkan Anies Baswedan unggul di luar Jawa,” ujar Rico.

Prabowo dan Anies bersaing dengan sejumlah nama, seperti Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, hingga Tri Rismaharini.

Median juga mencoba mengklasifikasikan pemilih Prabowo dan Anies berdasarkan generasi; Generasi Z (17-25 tahun), Milenial (26-39), Generasi X (40-59), dan Baby Boomers (di atas 60 tahun).

“Hasilnya, Prabowo unggul di generasi X dan Generasi Baby Boomers. Sementara Anies Baswedan unggul di Generasi Z dan Generasi Milenial,” kata Rico.

Median melibatkan sebanyak 1.200 responden yang tersebar dari 33 provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling.

Survei dilakukan pada pekan pertama hingga kedua Februari. Survei memiliki margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.