Survei Pilwalkot Surabaya: Popularitas dan Elektabilitas Whisnu Sakti Tinggi

20 Februari 2020 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno. Foto:  Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memaparkan hasil survei popularitas dan elektabilitas bakal calon Wali Kota Pilkada Kota Surabaya 2020.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno mengatakan, survei itu digelar pada 12-19 Februari 2020 dengan 450 koresponden dari 2.131.756 daftar pemilih tetap (DPT). Metode yang digunakan stratified random sampling dengan margin of error +/- 4,62 persen.
"Nama-nama ini disaring dari sumber pemberitaan di media massa arus utama di Surabaya. Tapi kami juga membuka kesempatan kepada responden untuk menyebutkan nama lain," ujar Sutikno di gedung Graha Pena, Surabaya, Kamis (20/2).
Kepala Pusat Studi Potensi Daerah dan Perberdayaan Masyarakat LPPM ITS, Sutikno dan Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Hasil survei menunjukkan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menduduki posisi pertama dengan tingkat popularitas tertinggi, yaitu sebesar 39,21 persen. Posisi kedua disusul oleh politikus Partai Golkar Adies Kadir Karding dengan popularitas mencapai 30,9.
ADVERTISEMENT
Di posisi ketiga diduduki oleh Presiden Persebaya Azrul Ananda sebesar 29,66 persen. Keempat adalah politikus PKB Fandi Utomo dengan popularitas sebanyak 25,73 persen.
Kelima diduduki oleh kepala Bappeko Eri Cahyadi popularitasnya sebesar 17,84 persen. Sedangkan, posisi keenam diduduki oleh mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dengan angka popularitas 11,93 persen.
Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana (kedua kiri) saat tinjau lokasi jalan yang ambles. Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan
Sementara itu, untuk tingkat keterpilihannya atau elektabilitas, Whisnu tetap pada posisi pertama sebesar 5,47 persen. Kemudian disusul Eri Cahyadi sebesar 5,04 persen.
Ketiga, Azrul Ananda sebesar 4,76 persen. Keempat Adies Kadir 2,62 persen.
Kelima diduduki Fandi Utomo dengan 2,39 persen. Sedangkan, Machfud Arifin berada diposisi keenam dengan 1,35 persen.
Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menjelaskan kendati Whisnu tertinggi dalam hasil survei, angkanya tak begitu memuaskan. Musababnya, Whisnu sudah dua periode menjadi Wakil Wali Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
“Seperti kita tahu Pak Whisnu sudah dua periode menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya, tapi angkanya tidak jauh berbeda dengan kandidat lain. Saya kira Pak Whisnu harus lebih bekerja keras," terang Surokim.
Surokim menegaskan, survei ini berkaitan dengan jangka waktu tertentu. Maka sangat dinamis perkembangan popularitas dan elektabilitas bacalon ke depannya.
“Survei itu terikat waktu sejatinya itu berlaku di timing itu ada tracking satu, dua, tiga, mungkin dia bisa jadi proyeksi. Ini yang perlu diingatkan semua pihak agar tidak baper membaca survei,” jelas Surokim.
“Ini bisa menjadi jalan bagi semuanya. Waktu masih 7 bulan, masih lama, masih dinamis, dan masih berkembang,” imbuhnya.
Surokim menjelaskan, survei ini bisa menjadi pijakan bacalon untuk segera memetakan basis pemilihnya. Serta memperbaiki kekurangannya dalam kelas pemilih tertentu.
ADVERTISEMENT
“Semestinya survei ini bermanfaat bagi yang turun maupun yang naik. Kalau melihat hasil survei yang dilakukan. Begitu banyak croschek yang dilakukan. Ini sudah teknis ini sudah menjadi kompas buat tim (bacawali) sudah bisa membuat strategi. Dia kuat didemografi mana itu bisa menjadi sebuah peta,” kata dia.
Whisnu Sakti Buana disebut-sebut akan diusung PDI Perjuangan lantaran selain menjadi incumbent (Wakil Wali Kota), Whisnu juga menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya. Dia digadang para kadernya di 31 PAC dan 154 ranting PDIP untuk bertarung merebut kursi Surabaya 1.