Survei Populix: Capres Berlatar Belakang Militer Lebih Dipilih Generasi Muda

11 November 2023 16:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menhan Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada peserta apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
zoom-in-whitePerbesar
Menhan Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada peserta apel Komandan Satuan TNI Angkatan Darat di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Foto: Biro Humas Setjen Kemhan
ADVERTISEMENT
Sosok pemimpin yang memiliki pengalaman militer cenderung dipilih oleh generasi muda dengan identitas dan budaya tertentu. Hal itu terkuak dari hasil penelitian terbaru yang dilakukan Populix bertajuk “Expectations of Young Voters in the 2024 Indonesian Presidential Election” jelang pesta demokrasi 2024.
ADVERTISEMENT
“Studi kami mengungkap bahwa status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, serta suku dan budaya turut berkontribusi dalam membentuk pertimbangan masyarakat dalam mendukung tokoh tertentu," kata Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix.
Zabkie menjelaskan, lanskap politik Indonesia dibentuk oleh perbedaan ekonomi, pendidikan, dan generasi, menciptakan peta perpolitikan yang kaya dan unik. Selain itu, faktor etnisitas dan ras memberikan dimensi tambahan, menciptakan gambaran dinamis dari beragam nilai dan aspirasi dalam demokrasi.
Sementara, kecenderungan memilih pemimpin berlatar belakang militer itu dikarenakam dianggap memiliki sifat yang tegas dan berwibawa.
Warga menggunakan hak politiknya ketika mengikuti Pemungutan Suara. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Hasil survei ini mengungkap lima karakteristik utama yang menjadi pertimbangan anak muda dalam memilih tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin pada Pemilu 2024, yaitu memiliki jiwa kepemimpinan (82%), memiliki visi dan kebijakan yang jelas (76%), intelektual dan cerdas (76%), terampil memecahkan masalah (72%), dan berintegritas (69%)," tulis Populix.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2023 melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap laki-laki dan perempuan dari generasi milenial dan Z yang tinggal di kota-kota urban di Indonesia.
Penelitian kualitatif dilakukan dengan online FGD kepada 16 partisipan. Sedangkan, penelitian kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan survei online kepada 1.000 responden melalui aplikasi Populix.
(PNS)