Survei: Satu dari Tiga Orang di Jerman Tidak Mau Divaksin
ADVERTISEMENT
Hampir 70 ribu orang di Jerman tewas akibat infeksi virus corona. Meskipun begitu, sebuah survei yang baru-baru ini dilaksanakan mengungkapkan masih banyak orang-orang di Jerman yang skeptis terhadap vaksin.
ADVERTISEMENT
Survei tersebut dilakukan sebuah yayasan Jerman bernama Bertelsmann. Hasilnya menunjukkan warga Jerman merasa keberatan dengan peraturan-peraturan selama pandemi karena merasa kebebasan personal mereka dihalang-halangi.
Sekitar 33 persen atau sepertiga dari responden mengatakan mereka menolak intervensi kebebasan individu selama pandemi. Sementara 34 persen di antaranya mengatakan mereka tidak ingin divaksin.
Dan 66 persen sisanya mau menerima vaksin COVID-19. Ada lebih dari 1.000 orang yang menjadi responden dalam studi ini. Polling dilakukan pada akhir 2020.
Meski begitu, hasil survei mengenai keinginan individu untuk mendapatkan vaksin perlu diinterpretasikan secara hati-hati. Pasalnya keinginan tersebut terus berubah-ubah dipengaruhi oleh kondisi politik dan informasi sains yang beredar.
Sebuah studi lain yang dilakukan sebuah majalah mingguan Jerman, Spiegel, menunjukkan ada 74 persen orang di Jerman yang mau divaksin. Meski begitu, tidak semua vaksin diterima masyarakat.
ADVERTISEMENT
Vaksin dari perusahaan Jerman-AS BioNTech/Pfizer adalah vaksin yang paling diterima masyarakat. Sementara beberapa orang diketahui membatalkan jadwal vaksin setelah tahu akan menerima vaksin buatan perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca.
Survey yang dilakukan Bertelsmann juga melihat dampak sosial dari pandemi COVID-19. Sekitar 45 persen responden mengatakan masa-masa sulit ini dapat memberikan dampak positif terutama terkait dengan perubahan iklim dan interaksi sosial.
Sementara 82 persen setuju pandemi ini menunjukkan kita membutuhkan perubahan besar-besaran dalam kehidupan bermasyarakat.
Saat ini Jerman telah mencatat lebih dari 2,4 juta warganya yang terinfeksi corona . Sekitar 2,2 juta di antaranya sudah pulih, sementara hampir 70 ribu di antaranya meninggal. Sisanya masih menderita COVID-19.
Laporan Kontributor Jerman: Daniel Chrisendo.