news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei SMI di Pulau Jawa: Jokowi-Ma'ruf 49,32%, Prabowo-Sandi 42,71%

6 April 2019 15:02 WIB
Syahganda Nainggolan. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Syahganda Nainggolan. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga riset dan kajian publik Sabang Merauke Institute (SMI) merilis elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres di Pulau Jawa pada periode 27 Maret 2019 hingga 4 April 2019. Hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, unggul dibanding elektabilitas paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
"Hasil survei menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa sebesar 49,32 persen, pasangan Prabowo-Sandi sebesar 42,71 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 7,97 persen," kata Wakil Direktur bidang riset Sabang-Merauke Institute, Syahganda Nainggolan, di Bakoel Koffee, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Syahganda memaparkan alasan responden memilih Jokowi-Ma'ruf. Pada sektor kerja nyata, Jokowi mencapai angka 47,32 persen, merakyat sebesar 29,46 persen, sederhana dan jujur sebesar 16,07 persen, serta pembangunan infrastruktur sangat masif sebesar 7,14 persen.
Hasil survei di Pulau Jawa oleh Lembaga kajian Sabang Merauke Institute (SMI). Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Sedangkan alasan memilih Prabowo-Sandi adalah adanya keinginan masyarakat untuk perubahan sebesar 45,05 persen, tegas dan berwibawa sebesar 36,94 persen, kecewa karena kondisi ekonomi sebesar 13,51 persen, serta islami dan pilihan ulama sebesar 4,50 persen.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Banten. Responden 600 orang dengan margin of error yang digunakan adalah 4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Teknik penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, di mana stage pertama adalah daerah pemilihan (Dapil) di seluruh Pulau Jawa dan stage kedua adalah Kabupaten/Kota yang dipilih secara acak pada masing-masing dapil. Survei dilakukan secara tatap muka dengan bantuan kuesioner digital.
"Saya berhasil survei dibantu oleh Ayat Hidayat, ini seorang ahli statistik, 15 tahun di perusahaan survei tapi untuk marketing bisnis, dan dia alumni statis Unpad dan master bisnis dari ITB," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai ahli metodologi, mungkin saya satu-satunya doktor di FISIP UI yang mengerti metodologi survei kuantitatif, karena saya doktornya riset," tutup Syahganda.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sabang-Merauke Institute (sebelumnya Sabang Merauake Circle) adalah lembaga kajian kebijakan publik yang mengkaji berbagai isu dengan kepentingan dan agenda publik seperti pertanahan, perburuhan dan pemerataan pembangunan. Tujuan kajian tersebut adalah untuk memberikan masukan-masukan ke pemerintah dan masyarakat sipil (civil society).
Adapun pendiri lembaga ini, Syahganda, adalah seorang doktor lulusan FISIP UI yang pernah menggarap disertasi berjudul: “Analisa Pengaruh Jaminan Upah Layak, Jaminan Sosial dan Solidaritas Sosial Terhadap Kesejahteraan Buruh” pada 17 Januari 2015. Penelitiannya menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan dengan metode survei terhadap 400 orang buruh.
ADVERTISEMENT