

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Manajer Kebijakan Publik SMRC, Tati Wardi, mengatakan hanya 37 persen responden yang sudah menyatakan dengan tegas siap divaksin corona. Sementara 17 persen menyatakan menolak vaksin dan 40 persen masih pikir-pikir.
"Dalam 2 minggu terakhir terjadi penurunan keinginan untuk melakukan vaksinasi. Dari 54 persen menjadi 37 persen," kata Tati dalam jumpa pers virtual, Selasa (23/12).
Survei tersebut dilakukan SMRC pada 16-19 Desember 2020 dengan wawancara acak terhadap 1.202 responden. Sementara margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Menariknya, hasil survei menunjukkan warga DKI Jakarta dan Banten yang paling banyak menolak vaksinasi corona. Total ada 30 persen responden yang dengan tegas menyatakan tak ingin divaksin.
"14 persen menyatakan mau, 44 persen masih pikir-pikir, dan 12 persen tidak jawab," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara masyarakat Jatim menjadi kelompok yang paling banyak menyatakan siap divaksinasi corona. Persentasenya mencapai 49 persen.
"Keinginan untuk vaksinasi lebih banyak datang dari warga laki-laki, pedesaan, usia lebih tua, pendidikan lebih rendah, berpenghasilan lebih tinggi dan warga Jawa Timur," ucapnya.