Susun Anggaran Penanganan Virus Corona, Anies Disarankan Pakai Dana Formula E

4 Mei 2020 13:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Agung Provinsi DKI Jakarta, kamis (6/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Agung Provinsi DKI Jakarta, kamis (6/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah menyusun kembali anggaran untuk menghadapi wabah virus corona. Hasilnya akan disampaikan setelah semuanya selesai.
ADVERTISEMENT
Fraksi PSI DKI Jakarta menyarankan kepada Anies untuk mengalihkan anggaran Formula E ke dana penanganan wabah virus corona. Nilainya juga tak kecil, yakni Rp 560 miliar.
Rinciannya, pembayaran Rp 360 miliar dilakukan pada bulan Desember 2019 untuk gelaran tahun 2020 dan Rp 200 miliar pada Februari 2020 untuk tahun 2021.
Distribusi Bansos di Kelurahan Rawamangun. Foto: Istimewa
“Pak Gubernur harus berani menarik kembali uang commitment fee Formula E. Acara tahun 2020 tidak bisa dilaksanakan karena pandemi, sehingga setidaknya bisa tarik dulu uang pembayaran Rp 360 miliar,” kata Anthony Winza Probowo, Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI, Senin (4/5).
Menurutnya, dalam kontrak Pemprov DKI dan pihak Formula E seharusnya terdapat poin force majuere yang memungkinkan adanya pengembalian uang. Sehingga dalam kondisi ini Pemprov DKI dapat mengalihkan anggaran untuk penanganan virus corona.
ADVERTISEMENT
“Kontrak Formula E berskala internasional dengan nilai triliunan rupiah, sehingga sudah sepatutnya terdapat klausul force majeure," kata dia.
Foto udara kawasan Mampang Prapatan di Jakarta, Jumat (1/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Hafidz Mubarak
Anthony menilai, dengan anggaran besar yang dimiliki DKI Jakarta, Anies tak perlu bergantung pada bantuan dari masyarakat lagi. Seperti program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang muncul saat ini. Sudah sepatutnya, pemerintah bertanggung jawab dengan warga.
“Masyarakat sedang menderita dan mereka sudah bayar pajak, sehingga tidak elok rasanya jika pemerintah bikin crowdfunding. Jangan sampai ada kesan bahwa Pemprov DKI minta duit ke rakyat untuk pembagian bansos," tuturnya.
"Tapi Pak Gubernur tidak mau mengusahakan uang rakyat ratusan miliar commitment fee didapatkan kembali dari acara yang batal dan tidak diperlukan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, telah menganggarkan Rp 3 triliun untuk penanganan virus corona. Alokasi anggaran Rp 3 triliun ini disiapkan untuk penanganan hingga bulan Mei.
ADVERTISEMENT
"Kami di DKI sudah alokasikan pada saat ini, yang sudah dialokasikan sampai Mei itu Rp 3 triliun. Rp 3,032 triliun. Jadi per hari ini, ada Rp 1,032 triliun dan ditambah Rp 2 triliun di Mei," jelas Anies saat melakukan video conference bersama Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (2/4).
"Jadi sudah ada Rp 3 triliun yang kita alokasikan buat COVID," tambahnya.
Di luar itu, Anies berharap piutang Pemerintah Pusat kepada Pemprov DKI Jakarta bisa segera dicairkan sehingga dapat membantu menambah anggaran yang disiapkan saat ini.
Setelah itu, Anies menyebut saat ini tengah menyusun kembali anggaran yang diperlukan untuk penanganan virus corona. Setelah semua siap, akan diumumkan secara lengkap.
"Nanti jika lengkap kita umumkan segmen dan jumlahnya. Tapi lebih bijak jika sudah terstruktur lengkap detailnya, angkanya akan alami peningkatan yang sangat besar, di atas 1,2 juta orang yang kita fasilitasi," ujar Anies dalam konferensi pers virtual di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/5).
Infografik Pusat Informasi Corona: Aturan PSBB Jakarta. Foto: Nadia Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.