Sutan Riska Gagas Pembangunan Jalan Penghubung Dharmasraya ke Tol Trans Sumatera

14 Desember 2020 11:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Foto: Instagram/@sutanriska
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Foto: Instagram/@sutanriska
ADVERTISEMENT
Sumatera Barat, Jambi, dan Riau akan untung jika rencana pembangunan jalan penghubung dari Dharmasraya menuju Tol Trans Sumatra terealisasi. Penyaluran hasil pertanian yang lebih cepat hingga lalu lalang pergerakan orang dipastikan memacu peningkatan kesejahteraan masyarakat di tiga provinsi itu.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, jalur yang digagas oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan itu telah masuk tahap rencana penganggaran. Dukungan berbagai pihak telah mengalir sehingga rencana itu hampir mendekati kenyataan. Terlebih, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah meminta jajarannya untuk memasukkan rencana itu ke dalam program bertahap pada 2021.
“Semakin dekat kita mengakses tol, tentu semakin untung. Hasil pertanian lebih lancar dan lebih luas pendistribusiannya. Selain itu, Dharmasraya tentu semakin terlihat bagus sebagai gerbang keluar masuk Sumbar di selatan,” ucap Bupati Sutan Riska.
Tak hanya bagi Dharmasraya, kata Bupati muda itu lagi, kemudahan penyaluran hasil tani juga akan dinikmati oleh para petani dari daerah lain di Sumbar seperti, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjug, Kabupaten Solok, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Selain untuk Sumbar, Sutan Riska juga memastikan kehadiran jalan penghubung menuju tol Trans Sumatera dari Dharmasraya akan menguntungkan pula bagi para petani dan penyalur produksi hasil pertanian dari Provinsi Jambi, serta bagi Riau sebagai lokasi utama bentangan tol Trans Sumatera.
“Petani Kerinci dan Muaro Bungo sebelum ini terhenti penyaluran hasil pertaniannya di Sungai Rumbai. Dengan adanya jalan penghubung ke tol ini, produksi bisa jalan bercabang ke Pekanbaru (Riau) dan Padang (Sumbar). Sementara itu untuk Riau, penghubung ke tol ini jelas menguntungkan. Sebab makin banyak orang yang ke Riau dari sini, dan meninggalkan uang di daerah itu,” ucap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Dharmasraya Junaedi Yunus mengatakan, Pemkab Dharmasraya selalu siap jika waktu untuk mempresentasikan rencana detail dan manfaat yang dapat ditanggung dari jalan penghubung tersebut.
ADVERTISEMENT
“Kita di Pemkab juga sudah koordinasi dengan dua kabupaten di Riau, yaitu Kuantan Singgigi dan Indragiri Hulu, melalui Pak Gubernur Irwan Prayitno yang secara lisan mengaku sangat mendukung rencana ini,” kata Junaedi.
Junaedi menerangkan, untuk saat ini sudah terdapat trase jalan dari Dharmasraya menuju Balilas yang berada di Kabupaten Indragiri Hulu. Jalur sepanjang 116 kilometer itu diyakini bisa dipersingkat menjadi 60 hingga 70 kilometer lewat proyek jalan penghubung menuju tol Trans Sumatera tersebut.
“Trase itu sekarang sudah aspal. Itu bisa diperpendek lagi jadi 60-70 kilometer jika dibuat lurus. Kami sudah koordinasi juga dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang untuk soal ini,” ucap dia.
Terkait rencana yang disampaikan pertama kali oleh Sutan Riska kepada Menteri PUPR saat peresmian Jembatan Pulai dan sembilan proyek infrastruktur lain secara virtual pada Senin 21 September lalu itu, Menteri Basuki mengaku sangat mengapresiasi dan mendukung penuh.
ADVERTISEMENT
“Segala upaya dalam menyediakan infrastruktur yang bisa menghadirkan kemudahan bagi masyarakat, tentu kita apresiasi. Untuk rencana ini, kami di Kementerian PUPR siap mendukung. Dirjen dan satker terkait, serta balai jalan, tolong diprogramkan pada 2021 jalan Dharmasraya menuju tol. Programkan secara bertahap,” kata Basuki merespons.