Swiss Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet, Terinfeksi Saat di Luar Negeri
ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan Swiss pada Sabtu (21/5), melaporkan kasus pertama cacar monyet di negara itu. Kasus ini dialami seseorang yang tinggal di Kanton Bern yang terpapar saat berada di luar negeri .
ADVERTISEMENT
Otoritas kesehatan Kanton Bern mengatakan, pasien tersebut menjalani rawat jalan dan sekarang diisolasi di rumahnya. Setiap orang yang telah melakukan kontak dengan pasien ini telah diberi tahu.
"Sejauh yang kami tahu, yang bersangkutan terpapar virus di luar negeri," jelas otoritas kesehatan Kanton Bern dikutip dari AFP.
Pejabat kesehatan mengetahui kasus tersebut pada Jumat (20/5) dan dikonfirmasi sebagai cacar monyet pada hari berikutnya.
Gejala penyakit langka tersebut adalah demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, kedinginan, kelelahan dan ruam seperti cacar air di tangan dan wajah.
ADVERTISEMENT
Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan lesi kulit atau tetesan dari orang yang terkontaminasi, serta melalui barang-barang seperti tempat tidur dan handuk. Menurut WHO, cacar monyet biasanya hilang setelah dua hingga empat minggu.
Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memperingatkan bahwa kasus dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang, ketika virus menyebar ke seluruh Eropa.
Menurut Kluge, sebagian besar kasus awal penyakit ini terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria dan mencari pengobatan di klinik kesehatan seksual.
"Ini menunjukkan bahwa penularan mungkin telah berlangsung selama beberapa waktu," paparnya.
WHO sedang menyelidiki fakta bahwa banyak kasus cacar monyet yang dilaporkan adalah orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai gay, biseksual atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Termasuk beberapa kasus di Inggris.