news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Swiss Tolak Rawat Pasien Korban Konflik Rusia-Ukraina

19 Juli 2022 3:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis membawa pasien korban invasi Rusia di Ukraina Timur ke daerah Dnipro, Selasa (10/5/2022). Foto: Gleb Garanich/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis membawa pasien korban invasi Rusia di Ukraina Timur ke daerah Dnipro, Selasa (10/5/2022). Foto: Gleb Garanich/Reuters
ADVERTISEMENT
Pemerintah Swiss pada Senin (18/7/2022) mengumumkan pihaknya tidak akan menerima pasien-pasien imbas konflik Rusia-Ukraina yang ingin dirawat di rumah sakit di negara itu.
ADVERTISEMENT
Alasannya, Swiss ingin menegaskan netralitas militer mereka dan pihaknya cenderung sulit membedakan antara warga sipil dan prajurit yang terluka. Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, pemerintah pun memutuskan untuk tidak mengakui korban perang untuk dapat dirawat di Swiss.
“Setelah panggilan itu diketahui, itu diklarifikasi dengan departemen dan kantor federal yang bersangkutan apakah Swiss juga dapat menerima pasien dalam kasus (korban perang) ini,” kata pihak Kementerian Luar Negeri Swiss dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Pihaknya menilai, akan lebih efektif apabila para korban perang itu dirawat langsung di Ukraina, bukan dibawa ke Swiss.
“Swiss pada umumnya memberikan dukungan yang lebih baik dan lebih efisien dengan bantuan dan komitmen kemanusiaan di lokasi daripada jika pasien dirawat di Swiss,” sambung isi pernyataan itu.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, ada kendala di bawah hukum netralitas, ketika pasien militer dirawat dan hampir tidak mungkin untuk membedakan antara pasien sipil dan militer,” tutup pernyataan tersebut.
Kendati demikian, sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan mereka, Swiss mendukung langkah-langkah rehabilitasi bagi orang-orang yang terluka dalam konflik tersebut.
Tim medis Ukraina saat merawat pasien di sebuah rumah sakit di Kramatorsk, wilayah Donetsk, Ukraina, Selasa (19/4/2022). Foto: Marko Djurica/Reuters
Kantor surat kabar setempat, Tages Anzeiger, melaporkan beberapa wilayah di Swiss secara positif menanggapi permintaan bantuan kemanusiaan dari Pusat Koordinasi Tanggap Bencana Euro-Atlantik NATO (EADRCC) yang bertanggung jawab akan evakuasi medis dari Ukraina secara internasional.
Hal ini dilakukan Swiss sebagai bentuk kepeduliannya terhadap isu kemanusiaan, meskipun negara itu tidak termasuk dalam anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Selain itu, pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Swiss menambahkan, beberapa rumah sakit utama di berbagai kota di Ukraina seperti Lviv, Sumy, dan Chernihiv telah diberikan bantuan peralatan, perawatan, dan pelatihan untuk para fisioterapisnya.
ADVERTISEMENT
Netralitas militer merupakan posisi yang diyakini oleh Swiss sejak lama. Negara yang berada di sekitar Gunung Alpen itu pun memberlakukan wajib militer bagi seluruh pria yang berkewarganegaraan Swiss yang tinggal di sana.
Sejalan dengan prinsip netralitas militernya yang ketat, pada bulan lalu Swiss juga bersikeras bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan peralatan perang ke Ukraina bahkan melalui perantara negara ketiga.
Meskipun berusaha untuk netral, namun dalam beberapa hari setelah Rusia memulai operasi militernya pada 24 Februari lalu, Swiss memutuskan untuk bergabung bersama aliansi Uni Eropa untuk turut memberikan sanksi terhadap Rusia.