Syarat Isolasi di Wisma Atlet dan Rusun Nagrak: Cukup Bawa Hasil Rapid Antigen

26 Juli 2021 16:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB Ganip Warsito saat meninjau kondisi di Bangkalan terkait lonjakan kasus positif COVID-19, Selasa (8/6). Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB Ganip Warsito saat meninjau kondisi di Bangkalan terkait lonjakan kasus positif COVID-19, Selasa (8/6). Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Saat ini, Pemerintah bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyediakan hingga tiga tempat isolasi terpusat (isoter) di Provinsi DKI Jakarta, yaitu RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Rusun Nagrak, dan Rusun Pasar Rumput.
ADVERTISEMENT
Isolasi terpusat ini disediakan bagi pasien corona tanpa gejala (OTG) atau yang bergejala ringan. Melihat masih tingginya laju penularan serta kasus aktif di Jakarta, syarat masuk isoter Wisma Atlet dan Rusun Nagrak kini dipermudah.
“Apabila warga mau masuk [isoter Wisma Atlet dan Rusun Nagrak], tinggal bawa hasil rapid test saja. Dulu kan harus PCR, sekarang dengan antigen sudah bisa dirujuk ke tempat-tempat isolasi tersebut,” kata Ketua Satgas COVID-19, Letjen TNI Ganip Warsito, Senin (26/7).
Tentu ini akan sangat membantu masyarakat, mengingat harga tes rapid antigen jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes RT-PCR yang bisa menyentuh angka jutaan.
Pada konferensi pers virtual soal Optimalisasi 3T, Ganip turut membeberkan kapasitas tempat isolasi terpusat di Jakarta. Ternyata, jumlah tempat tidur (TT) masih banyak yang tersedia.
ADVERTISEMENT
“Untuk RSDC Kemayoran sudah ditingkatkan kapasitasnya, hari ini BOR-nya sekitar 47%. Kemudian untuk Rusun Nagrak baru terisi 260 orang, jadi masih sangat kosong. Lalu di Pasar Rumput tersedia hampir 6 ribu TT, baru terisi 110 orang,” jelasnya.
Petugas memegang hasil Swab Test Antigen karyawan kumparan di kantor kumparan, Jalan Jati Murni, Jakarta Selatan, Kamis (22/10). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ganip juga meyakinkan masyarakat bahwa tempat isolasi terpusat sudah memiliki tenaga kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan, sehingga masyarakat tak perlu ragu untuk datang jika terpapar corona.
“Sekali lagi jangan ragu-ragu untuk berangkat ke tempat isolasi terpusat, karena itulah tempat terbaik untuk memulihkan kondisi dan menjaga diri dan orang lain di sekitar kita,” tegas Ganip.
Seperti diketahui, jumlah pasien yang meninggal saat isoman cukup tinggi akibat tak segera mendapatkan penanganan saat kondisi kesehatan memburuk.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penyediaan lokasi isolasi terpusat ini diharapkan dapat mencegah pasien COVID-19 meninggal ketika menjalani isolasi mandiri di rumah.