Sydney Cabut Aturan Karantina bagi Wisatawan Asing yang Sudah Vaksin Dosis Penuh

Suasana kota Sydney, Australia pasca Lockdown selama 100 hari. Foto: Loren Elliott/REUTERS

Sydney akan segera mencabut kebijakan wajib karantina bagi pelaku perjalanan internasional yang sudah divaksinasi dosis penuh. Pelonggaran itu akan berlaku mulai 1 November mendatang.

Kebijakan baru ibu kota negara bagian New South Wales (NSW) itu diambil melihat angka kasus COVID-19 yang terus menurun. Selain itu, vaksinasi dosis penuh populasi dewasa NSW diperkirakan mencapai 80% pada akhir pekan ini.

“Kami ingin orang-orang kembali ke sini, kami memimpin Australia keluar dari pandemi … kami membuka Sydney dan New South Wales kepada dunia,” ujar Menteri Utama NSW Dominic Perrottet pada Jumat (15/10), dikutip dari Reuters.

Kantor berita AFP melaporkan, pelaku perjalanan internasional yang tiba di NSW wajib menunjukkan hasil negatif COVID-19 sebelum keberangkatan. Tetapi, saat tiba, mereka tak perlu karantina.

“Karantina hotel itu masa lalu. Hari ini, adalah hari yang berarti bagi negara bagian kita,” kata Perrottet.

Pada Jumat (15/10), kasus harian COVID-19 NSW bertambah 399 orang. Angka ini turun dari hari sebelumnya, dengan jumlah 406 kasus.

Penumpang tiba di Bandara Sydney, Australia, Senin (16/3). Foto: PETER PARKS / AFP

Jika dibandingkan dengan kasus harian pada awal September, terlihat penurunan yang signifikan. Saat itu, penambahan harian bisa mencapai 1.599 kasus.

Selama hampir 19 bulan, hanya warga negara dan penduduk tetap Australia saja yang bisa masuk. Mereka pun wajib melakukan karantina hotel selama 14 hari dengan biaya sendiri.

Pada awal hingga pertengahan 2021, jumlah kasus corona Australia cenderung sedikit. Namun, ketika varian Delta masuk ke Negeri Kanguru pada Juni, COVID-19 dengan cepat merebak ke berbagai negara bagian: NSW, Victoria, hingga Wilayah Ibu Kota Australia.

Kota-kota besar seperti Sydney, Melbourne, dan Canberra, terpaksa menjalani lockdown ketat selama berminggu-minggu.

Total kasus COVID-19 Australia, sejak awal pandemi hingga sekarang, mencapai 139.000 kasus dan 1.506 kematian.