Syekh Ali Jaber: Saya Nangis dan Terluka Tak Bisa Jumatan-Tarawih di Masjid

21 April 2020 18:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syekh Ali Jaber Foto: Instagram/@syekh.alijaber
zoom-in-whitePerbesar
Syekh Ali Jaber Foto: Instagram/@syekh.alijaber
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah mengeluarkan aturan-aturan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Aturan-aturan itu seperti jaga jarak (physical distancing), tetap di rumah, dan beribadah di rumah demi menekan penyebaran corona.
ADVERTISEMENT
Menyikapi aturan pembatasan ibadah selama pandemi corona, ulama ternama Syekh Ali Jaber mengaku tak dapat menyembunyikan kesedihannya karena umat muslim tak bisa beribadah secara jemaah di masjid-masjid. Kesedihannya bertambah saat ia juga tak bisa pulang kampung ke Arab Saudi dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
"Saya merasa sedih karena tidak bisa salat tarawih, saya merasa menangis karena ndak bisa mudik. Saya merasa terluka hati saya karena ndak bisa Jumatan," ujar Syekh Ali Jaber di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (21/4).
Syekh Ali Jaber. Foto: kumparan
Namun, ia menilai pembatasan beribadah ini merupakan ujian dari Allah SWT dan tetap harus dijalani seluruh umat muslim selama masa pandemi corona.
"Ini ujian-ujian yang wajib kita turuti, wajib kita imani, wajib kita percaya takdir Allah. Dan kita lawan takdir dengan takdir, jangan kita keras kepala," ucap Syekh Ali.
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Hablul Muttaqin, Jalan Pejambon, Jakarta, Jumat (6/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dalam menghadapi cobaan ini, Syekh Ali meminta seluruh umat manusia, khususnya umat muslim, untuk tetap bermunajat kepada kepada Allah SWT di tengah situasi pandemi corona. Menurutnya, musibah yang saat ini terjadi diturunkan oleh Allah SWT, dan tak lain dikarenakan sifat dan perilaku dari manusia itu sendiri.
ADVERTISEMENT
"Kita harus bermunajat kepada Allah, karena tidak ada bala yang Allah turunkan pasti berlaku perilaku kita dan dosa-dosa kita. Dan bagaimana Allah angkat bala dengan taubat kita, permohonan kita, bermunajat kita kepada Allah Subhanahu Wata'ala," ungkapnya.
Syekh Ali Jaber meyakini doa dan taubatan ikhlas dari para umat muslim dapat didengar serta dijabah oleh Allah SWT. Apalagi, dalam beberapa hari ke depan umat muslim sedunia akan menjalani puasa di bulan Ramadhan.
"Ini kesempatan menjadi hamba yang ikhlas untuk mengantarkan negeri kita Indonesia. Kita angkat tangan dengan tulus hati. Kita ingat ternyata selama ini banyak nikmat yang kita dapat, tapi kita belum mampu mensyukurinya," kata Syekh Ali.
"Mudah-mudahan dengan kita sabar terhadap ujian yang kita hadapi. Mudah-mudahan Allah angkat segala penyakit ini, Allah angkat wabah ini dan kita memohon kepada Allah Subhanahu Wata'ala apalagi di bulan suci Ramadhan bulan terkabul doa," tutupnya.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.