Syekh Ali Jaber: Saya Siap Mati dan Dimakamkan di Indonesia

18 September 2020 15:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konfrensi pers Syekh Ali Jaber. Foto: Youtube/Syekh Ali Jaber
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers Syekh Ali Jaber. Foto: Youtube/Syekh Ali Jaber
ADVERTISEMENT
Syekh Ali Jaber kembali memberikan keterangan pers usai insiden penusukan yang menimpa dirinya saat mengisi tausiyah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, pada Minggu (13/9).
ADVERTISEMENT
Syekh Ali Jaber memastikan, dirinya tidak akan berhenti untuk melanjutkan dakwah usai insiden penusukan itu. Bahkan ia menegaskan dirinya siap mati dan dimakamkan di Indonesia.
"Saya melanjutkan dakwah, meski pulang ke Madinah, masih tutut, kabar di mana-mana tiba di Lampung dari Jakarta. Saya siap mati di Indonesia, dimakamkan di Indonesia," kata Syekh Ali dalam keterangannya, Jumat (18/9).
Syekh Ali Jaber merupakan ulama kelahiran Madinah. Namun kini ia sudah menetap di Indonesia dan menjadi WNI.
Syekh Ali Jaber juga menegaskan dirinya sungguh-sungguh mencintai Indonesia. Terlebih setelah dirinya resmi menjadi WNI.
"Saya tak takut mati, saya cinta Indonesia ini anugrah dari Allah. Saya berusaha menjadi orang baik untuk masyarakat negara, setelah menjadi WNI menjaga amanah itu, menjaga nama baik Indonesia, memberi manaf berkesan menjadi orang mulia kahlah," ucap Syekh Ali.
Syekh Ali Jaber Foto: Instagram/@syekh.alijaber
Lebih lanjut, Syekh Ali meminta umat tetap tenang dan jangan terpancing emosi atas insiden tersebut. Ia tak ingin kasus penusukan itu justru dimanfaatkan untuk adu domba.
ADVERTISEMENT
"Umat tetap tenang, jangan terpancing emosi, jangan didorong memanfaatkan kita mengadu domba. Kekuatan kita adalah persatuan," ujar Syekh Ali.
Sebelumnya polisi telah menetapkan penusuk Syekh Ali Jaber, Alpin Andrian, sebagai tersangka.
Ia dijerat Pasal 340 jo Pasal 53 KUHP subsider Pasal 338 jo 351 KUHP subsider Pasal 351 Ayat 2 jo Pasal 53 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Pasal 2 Ayat 1 dengan ancaman hukuman mati.