news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Taiwan Tolak Ajakan Rujuk China

10 Oktober 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berada di Amerika Serikat. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berada di Amerika Serikat. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
ADVERTISEMENT
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menolak ajakan reunifikasi dengan China. Sebelumnya, China menawarkan formula 'satu negara dua sistem' kepada Taiwan.
ADVERTISEMENT
Dalam pidato hari nasional Taiwan, Tsai menegaskan satu negara dua sistem adalah penyebab kekacauan di Hong Kong.
Tsai menyatakan, dirinya akan mempertahankan kedaulatan Taiwan dan menegakkan kebebasan dan demokrasi. Langkah itu dilakukan meski China terus menekan Taiwan.
"China terus mengancam menerapkan satu negara dua sistem kepada Taiwan. Diplomasi ofensif dan kekuatan militer membuat tantangan serius bagi stabilitas dan perdamaian regional," kata Tsai.
"Ketika kebebasan dan demokrasi ditantang, keberadaan dan pembangunan di Taiwan terancam, kami harus berdiri dan membela diri," sambung Tsai.
Hingga saat ini, China masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya. Taiwan yang bernama resmi Republik China menyatakan bahwa mereka adalah negara merdeka dan berdaulat bukan bagian negara komunis Republik Rakyat China.
ADVERTISEMENT
Satu dekade lalu, hubungan China dan Taiwan menuju arah perbaikan. Kedua negara itu sepakat mengurangi permusuhan dan fokus pada perluasan bisnis.
Pada 2016 saat Tsai mulai menjabat, hubungan dua negara ini memburuk. Tsai bersama Partai Progresif Demokratik dituduh China mencoba mendorong kemerdekaan formal Taiwan.
Tuduhan itu dibantah Tsai. Dia menyatakan, akan mempertahankan status quo terhadap China.